Abon Gulung Khas Manokwari

Papua selalu menjadi kenangan. Beberapa tahun silam tepatnya di bulan Agustus tahun 2003 saya mengikuti suami yang berdinas di Jayapura - Papua. Banyak cerita terangkai di ujung timur Indonesia. Salah satunya tentang makanan khas yang ada disana. Dan inilah cerita saya tentang makanan khas Papua.


Kali ini saya ingin mengenalkan makanan khas Papua, tepatnya di Manokwari. Barangkali bagi sobat-sobat yang sering bepergian ke Indonesia bagian timur, mungkin sudah tidak asing dengan makanan ini, namun tak ada salahnya jika saya berbagi pengalaman disini.

Papua, pulau di ujung timur Indonesia ini selain kaya akan keanekaragaman budaya, ia juga mempunyai berbagai macam makanan khas. Selama hampir 8 tahun saya menetap disana (2003 - 2011), rasanya sudah cukup mengenal kebiasaan masyarakat Papua, khususnya di sekitar Jayapura. 

Mereka memanfaatkan sagu dan umbi-umbian sebagai makanan pokoknya. Tak jarang di setiap perjamuan, baik itu dalam rangka memperingati hari bersejarah atau dalam perjamuan lainnya, mereka seringkali menyuguhkan papeda lengkap dengan keladi rebus dan sagu. Namun, justru inilah menu yang dicari oleh para tamu, sebab kurang lengkap rasanya bila dalam sebuah perjamuan tidak ada menu papeda didalamnya.



papeda makanan khas Papua
papeda

Bukan hanya papeda, ternyata Papua juga terkenal dengan kue sagunya (akusa). Berbagai jenis kue kering dibuat menggunakan bahan dasar sagu, seperti bagea (yang hampir sama dengan makanan khas Ambon) dan kue kering lainnya, yang rasanya tak kalah enaknya. Kue-kue ini sering diburu orang sebagai oleh-oleh atau sebagai sajian di meja ketika hari raya keagamaan tiba.

kue sagu khas Papua
dokpri

bage khas Papua
dokpri

Perlu diketahui bahwa ketika hari raya keagamaan tiba, masyarakat yang merayakannya selalu menyambutnya dengan hiruk pikuk. Entah itu Islam, Nasrani (mayoritas penduduk Papua beragama Nasrani) maupun agama lainnya, mereka selalu merayakan hari rayanya dengan menu makanan berat, seperti bakso, soto, hidangan mie dan sebagainya, sehingga kue-kue yang disajikan diatas meja hanyalah sebagai pelengkap saja.

Dan berbicara tentang oleh-oleh Papua, tentunya tak ketinggalan dengan "Abon Gulung". Pasti banyak yang bertanya, bagaimana bentuk dan model abon gulung ini? Apakah abon digulung-gulung atau bagaimana? Ya....abon gulung hanyalah nama kue saja, sesungguhnya bentuk kue ini mirip bolu gulung, hanya saja rasanya beda dan lebih nikmat.

abon gulung hawaii bakery
abon gulung

Dulu, ketika saya masih tinggal di Jayapura, kue ini tergolong langka. Adanya hanya di Manokwari, tepatnya di hawaii bakery. Kalau ada teman yang sedang berkunjung ke Manokwari, saya sering nitip untuk dibelikan. Terus terang rute Jayapura ke Manokwari harus dilalui dengan pesawat terbang, yang harga tiketnya sangat mahal. Lebih baik saya nitip teman yang menuju ke Manokwari ketimbang harus pergi sendiri kesana. Namun ketika saya pulang ke Jawa, maka saya selalu memilih rute penerbangan melewati Manokwari, agar bisa membeli abon gulung ini bila pesawat transit disana.

Melihat antusias pembeli abon gulung makin banyak, kini abon gulung tidak hanya tersedia di hawaii bakery Manokwari, namun di tiap bandara yang menghubungkan Jayapura dengan kota-kota lainnya disediakan gerai-gerai yang menjual abon gulung. Bahkan ada yang menjual di mobil-mobil. Khabarnya di Jayapura sendiri ada beberapa toko yang khusus menjual panganan ini. Hebatnya, kini abon gulung tersedia dalam beberapa variant. Kalau dulu hanya menyediakan rasa original saja, yaitu rasa abon ayam dicampur fla dan susu, kini ada rasa lain, seperti coklat, strawberry dan sebagainya.

abon gulung khas Papua

Mengenai harga, jangan khawatir sobat. Satu kotak dus abon gulung isi sepuluh biji dipatok dengan harga hampir dua ratus ribu. Saya rasa sangat sesuai dengan bentuknya yang besar dan rasanya yang sangat lembut serta legit. Dan untuk setiap pembelian satu dus abon gulung bisa memilih variant rasa, bisa satu rasa atau bahkan bisa juga campur. Pastinya perut kita akan terasa sangat kenyang, atau malah tidak kuat untuk menghabiskan satu biji abon gulung. Terus terang kue ini sangat padat, seolah penuh karbohidrat yang sangat mengenyangkan.

Sayang, panganan ini tidak tahan lama, karena murni tanpa bahan pengawet. Bila ingin memesannya ke Papua, takut lama di ekspedisi, mengingat jarak Papua ke pulau lain sangat jauh, belum lagi medannya yang sangat sulit. Salah satu solusinya, bila sobat sedang berkunjung ke Papua, jangan lupa mampir sebentar membeli abon gulung. Ditanggung deh bakalan ketagihan dengan kue yang satu ini. Yuk ah membayangkan abon gulung khas Manokwari.

Posting Komentar

5 Komentar

  1. Seperti abon gulungnya itu enak ya mbak, tapi sayang distribusinya tidak sampai ke sumatera :)

    BalasHapus
  2. Aku pikir abon seperti yang biasa aku beli tapi di gulung. ternyata akue ya mbak

    BalasHapus
  3. Abon ayam dicampur rasa cokat gitu mbak? Bagus tuh sudah dijual di bandara. Ga eksklusif di Hawai lagi. Jadi bisa dinikmati lebih banyak orang ya.

    BalasHapus
  4. aih, pgn bgt dioleh2in abon gulung...

    BalasHapus
  5. Hiks.... Dulu pas papa masih kerja di papua, aku g tau kue ini, jd ga pernah nitip bawain.. Skrng mah udh pensiun, ga lernah k papua lagi.. Padahal pgn bgt nyobain :(.. Kapan ya bisa ke sana..

    BalasHapus

Silahkan berkomentar yang sopan dan tidak saru, berkomentarlah menggunakan nama yang jelas, jangan nyepam atau meninggalkan konten dan link jualan, jadilah blogger yang sportif demi membangun hubungan baik. Terima kasih sudah mengunjungi blog ini...