Oh No, Anakku Sering Ngompol dan Berak

Entah mengapa punya anak kok malasnya minta ampun. Andai sudah besar, mungkin aku akan lebih keras terhadapnya. Sayangnya umurnya belum genap tujuh tahun. Aku hanya sering berteriak lantang hingga kehabisan suara.

hihihi...siapa ini?

Aku paling benci kalau anakku suka mengompol, apalagi tidak ada mesin cuci ditambah musim penghujan. Bisa-bisa tanganku kram berkepanjangan gara-gara sering mencuci seprei. Hairdryerpun berubah fungsi menjadi alat pengering kasur. Tahu kan kalau springbed itu beratnya minta ampun. Untuk mengangkatnya keluar rasanya aku tidak mampu. Alhasil, ketika kasur itu kena ompol, aku selalu mengeringkannya dengan semprotan baby cologne dan hairdryer. Begitu kering, hilang deh bau ompolnya.

Makanya aku paling tidak suka punya rumah besar dengan kamar mandi di belakang. Lebih baik punya rumah kecil asal kamar mandinya dekat, supaya anakku tidak malas pipis di malam hari. Disamping itu aku selalu menyiapkan perlak/plastik untuk melapisi seprei, supaya ompolnya tidak sampai menembus kasur. Dan demi menjaga rasa malu kepada saudara, seringkali aku membawa jas hujan saat bermalam di rumah saudara. Mau tahu untuk apa? Tentunya untuk melapisi seprei agar tidak kena ompol.

Tapi anakku makin jarang mengompol. Setiap menjelang tidur, aku selalu menyuruhnya pipis. Bahkan aku tak membolehkannya minum teh kotak dan minuman manis sebangsanya, karena setiap minum yang berasa manis pasti malam harinya akan ngompol. Namun aku masih sering menolak setiap diminta menginap di rumah saudara, takut menanggung malu akibat anakku ngompol.

Selain doyan ngompol, anakku suka berak. Sebenarnya tidak malu-maluin amat sih. Karena hanya dua kali ia berak di sekolah. Dibandingkan kakak kelasnya yang membuat kalang kabut seisi ruang kelas, atau hingga ia disuruh mencuci dan menjemur tempat duduknya. Lain lagi cerita anakku.  Cerita anakku ini bikin ketawa semua orang.

Setiap hari aku selalu mengantarnya sekolah. Seperti biasa selesai senam bersama dan masuk kelas, aku baru cabut dari sekolah. Hingga kemudian pada saatnya pulang, aku akan kembali ke sekolah untuk menjemputnya. Masih saatnya jam istirahat, tiba-tiba tetangga depan rumahku datang ke rumah. Ia bilang beberapa kali telpon ke hapeku tapi tak kuangkat. Aku memang sedang mencuci di belakang. Lantas iapun kerumah mengabarkan berita ini.

“Mbak, Fawaz berak di sekolah. Teman-temannya pada mengerubutinya dan mengolok-oloknya. Tapi Fawaz tetap diam. Dia bahkan melanjutkan makan baksonya yang belum habis. Katanya sayang kalau baksonya tidak dihabiskan, harganya mahal. Aku antar pulang tidak mau, katanya takut kotorannya bau dan jatuh di motor.”

Mendengar cerita tetanggaku, sontak orang disekelilingku tertawa lepas. Dan aku buru-buru ke sekolah menjemput anakku. Memang benar, sampai di sekolah anakku tetap jongkok sambil melahap baksonya. Gurunyapun tertawa lepas. Akhirnya kubawa pulang anakku. Sampai di rumah ganti aku yang muntah karena melihat kotoran anakku yang banyak.

Ibuku hanya bilang, “wong kotoran anaknya sendiri kok sampai muntah seperti melihat kotoran orang lain.”

Sumpah kali ini aku merasa jijik. Kututup mata dan hidung demi membersihkan kotoran anakku. Lain kali aku tak akan membiarkan anakku pergi ke sekolah sebelum berak di pagi hari. Aku tak mau menanggung malu untuk kesekian kalinya.


Posting Komentar

8 Komentar

  1. Rupanya Fawaz gak bisa nahan lagi ya Mbak...sampe pup di sekolahnya..hehe.. Btw, sukses ya dengan GAnya semoga beruntung..

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehe....makanya saya selalu menyuruhnya pup di pagi hari mbak, kalau belum pup yang yang terus kepikiran.....terima kasih mbak

      Hapus
  2. Hehehe, Fawaz udah gak tahan, ya. :)

    BalasHapus
  3. orang dewas kalau kebelet pun susah nahannya mbak apalagi anak heheh

    BalasHapus
  4. Hihihi... Semoga saudara yang diinapi juga bisa ngerti ya mbak.

    Btw makasih ya bunda Fawwas sudah ikutan GA kami

    BalasHapus
  5. peluk fawwaz...nggak kuat lagi ya nak...

    terdaftar!!
    terima kasih sudah mengikuti GA Silly Moment
    salam :)

    BalasHapus
  6. hehehe... Fawwaz lucu deh... masa berak sambil makan? :D

    BalasHapus

Silahkan berkomentar yang sopan dan tidak saru, berkomentarlah menggunakan nama yang jelas, jangan nyepam atau meninggalkan konten dan link jualan, jadilah blogger yang sportif demi membangun hubungan baik. Terima kasih sudah mengunjungi blog ini...