Ibarat Simbiosis Mutualisme


Kalau boleh di bilang, Indonesia saat ini sedang mengalami era modernisasi arus teknologi dan informasi. Betapa banyak manusia yang terbantu kehidupannya berkat kemajuan teknologi. Sampai-sampai anak-anakpun sudah terkena imbas dari pengaruh era ini.

Mengapa saya bilang demikian? Kehidupan anak-anak saat ini jauh berbeda dengan gaya hidup anak jaman dulu. Kalau jaman era 80 – 90an, masih sering kita jumpai permainan tradisional seperti egrang, yoyo, gobak sodor, lompat tali, bola bekel, dakon, dan masih banyak lagi. Permainan-permainan ini kini telah tergerus oleh pesatnya kemajuan teknologi. Ia seolah musnah dan tidak lagi menjadi permainan yang diminati anak-anak.

Kita sudah tidak lagi melongo manakala melihat seorang anak yang tengah asyik bermain game di tabletnya, karena hal itu sudah lumrah. Kalau dulu hanya anak orang kaya-lah yang bisa mempunyai barang mewah, kini peralatan elektronik seperti handphone, ipad, tablet, pablet, notebook, dan sejenisnya telah menjamur dan tersebar dengan harga yang cukup terjangkau oleh lapisan masyarakat.

main game di hari libur boleh kan?

Para orang tua bahkan lebih enjoy mengajak anaknya shopping ke mall dan membekalinya tablet berisi game agar si anak tidak jenuh saat diajak belanja. Bukan hanya ke mall, ke alun-alun, kolam renang dan tempat hiburan lainnya, rasanya bukan barang baru lagi kalau melihat anak-anak lebih asyik menikmati gamenya di tablet. Pertanyaannya, ini sebuah pembodohan atau pengenalan pada dunia teknologi?

Mengenalkan anak pada dunia teknologi memang sah-sah saja, agar si anak tak di bilang “Gaptek”. Namun apakah harus demikian, menjejalinya dengan kebiasaan bermain game? Yah, kalau hanya sekedar intermezzo sebagai pengisi waktu senggang, tentu tidak ada salahnya. Namun jangan sampai kebablasan. Inilah pentingnya peran serta orang tua dalam mendidik anak, jangan sampai menjerumuskan ke dalam kebiasaan yang kurang baik. Sudah seharusnya, sebagai orang tua, kita harus mendampingi anak dalam kesehariannya, termasuk bermain dan menggunakan sebuah teknologi, jangan sampai menyesatkan mereka.

Tak bisa dipungkiri dalam kehidupan sehari-hari, kita seolah bersentuhan dengan teknologi. Bagaimana agar penerapan teknologi itu selalu tepat guna dan tak salah arah, tentunya yang kita perlukan adalah modernisasi informasi. Semakin sering kita gali informasi sebanyak-banyaknya, semakin banyak pula pengetahuan kita.
Dewasa ini Teknologi Informasi yang berkembang pesat adalah Teknologi Komputer. Bersamanya selalu terjadi pemutakhiran informasi, bahkan tercipta pula teknologi yang makin canggih. Otomatis hal yang demikian menjadi santapan para pecinta dunia informasi, salah satunya blogger.

bener kan?

Boleh dibilang antara blogger dengan kemajuan teknologi ibarat “Simbiosis Mutualisme”, walau sebenarnya bukan hanya blogger saja yang memanfaatkan, banyak kalangan pekerja kantoran yang juga terbantu berkat pesatnya arus teknologi. Namun, blogger bukan terbatas pada seseorang yang menggeluti dunia literasi tanpa pekerjaan tetap. Lebih dari itu.

Seiring dengan perkembangan jaman, dunia perbloggingan saat ini banyak digemari semua masyarakat dari berbagai lapisan. Bukan hanya pekerja kantoran saja melainkan ibu rumah tangga, pelajar, pensiunan dan masih banyak lagi profesi lainnya yang juga berstatus sebagai blogger. Dengan memanfaatkan komputer dan informasi, sang bloggerpun jadi melek informasi. Bahkan, dengan menekuni dunia perbloggingan, bukan hanya kepuasan yang didapat, namun bisa juga menjadikannya sebagai ladang penghasilan. Banyak blogger yang telah menerbitkan buku, banyak juga yang menang dari lomba ngeblog, dan masih banyak lagi.

Bukan blogger namanya kalau tak mengenal komputer, teknologi dan informasinya. Setiap hari sang blogger selalu bersentuhan dengan hal-hal itu. Tanpa komputer dan informasi yang didapatnya dari browsieng internet, tentunya sang blogger tak bisa memaksimalkan pekerjaannya. Demikian juga dengan menjamurnya berbagai produk elektronik yang berhubungan dengan teknologi, ia diciptakan dengan berbagai tipe, merek, dan harga, tentunya juga untuk memenuhi pangsa pasar.

Boleh dibilang blogger tanpa komputer akan mati rasa dan komputer bila tak ada blogger yang memanfaatkannya akan mati gaya. Inilah yang saya sebut sebagai “Simbiosis Mutualisme”, bahwa antara blogger (manusia) dan komputer (lengkap dengan informasinya) saling melengkapi dan membutuhkan. Bagaimana menurut pendapat Anda?


Tulisan ini diikutsertakan dalam First Anniversary Give Away bersama JavaLamp
Ikut Yuk.....!!!

Posting Komentar

6 Komentar

  1. yup bener mak....gak gadget gak bisa berselancar di dunia maya.... penting banget ya mbak....

    BalasHapus
  2. zaman skrg kayaknya agak susah kalau jauh dr dunia gadget, ya. Tp, selama bijak memakainya gadget itu bermanfaat banget :)

    BalasHapus
  3. anakku juga dibatasi untuk menggunakan gadgetnya

    BalasHapus
  4. blogger tanpa gadget...ya ga jadi blogger ya mbak. rasanya gadget sekarang udah bukan barang mewah lagi, tapi kebutuhan. Semua sih balik lagi ke orangnya, mau memanfaatkan dgn cara positif atau negatif.. bener ga mbak ;)

    BalasHapus
  5. Boleh dibilang antara blogger dengan kemajuan teknologi ibarat “Simbiosis Mutualisme”, walau sebenarnya bukan hanya blogger saja yang memanfaatkan, banyak kalangan pekerja kantoran yang juga terbantu berkat pesatnya arus teknologi. Namun, blogger bukan terbatas pada seseorang yang menggeluti dunia literasi tanpa pekerjaan tetap. Lebih dari itu.

    Ini definisi blogger yang cukup "menggelitik" bu.
    Makasih dah berpartisipasi
    Tercatat sebagai peserta

    BalasHapus

Silahkan berkomentar yang sopan dan tidak saru, berkomentarlah menggunakan nama yang jelas, jangan nyepam atau meninggalkan konten dan link jualan, jadilah blogger yang sportif demi membangun hubungan baik. Terima kasih sudah mengunjungi blog ini...