Cinta Itu................


Cinta itu milik manusia. Mustahil bila ada seseorang yang tak kenal cinta. Sejak lahir sampai tua, cinta selalu melingkupi kehidupan manusia. Meski pemahaman tentang cinta itu berbeda, namun bersamanya akan melahirkan sebuah rasa. Entah itu senang atau sedih, hanya manusialah yang tahu.


Pun demikian cinta itu sederhana. Cinta lebih tertuju pada rasa suka. Coba kita lihat cinta seorang anak pada makanan, binatang kesayangan, benda kesayangan atau semua hal yang membuatnya tertarik.  Pasti ia akan mati-matian mempertahankan semua yang disukainya. Kalau si anak suka makan ayam, tentunya nafsu makannya akan berkurang bila ia diberi manakan selain ayam. Ia akan pasang aksi tutup mulut saat disuap, bahkan mogok makan. Begitu juga dengan barang kesayangannya. Walau bentuknya sudah dekil, modelnya sudah tak menarik, tetapi kalau itu barang kesayangannya, maka si anak akan menangis kencang manakala barangnya hilang. Hayo ngaku betul bukan??? Ini pengalaman anak saya….

Cinta itu sebentuk ketertarikan lawan jenis. Nah ini yang agaknya menarik untuk dibahas. Sejak akil baliq, rasa ketertarikan pada lawan jenis seolah makin menggebu. Bahkan, seseorang yang mulai muncul hasrat cintanya, ia akan berbuat apa saja untuk memikat hati lawan jenisnya. Si cewek akan dandan secantik mungkin bak bidadari, sementara sang cowok tak mau ketinggalan dengan berdandan rapi, rambut basah oleh minyak, dan tak ketinggalan aroma parfum menyebar di tubuhnya.

Sayang….cinta anak muda terkesan nekat. Ia lebih mengutamakan ego ketimbang naluri. Ketika dua insan sedang di mabuk cinta, tanpa sadar mereka melakukan hubungan yang tidak wajar, hingga dosapun seolah terabaikan. Sementara bagi yang putus cinta sering gelap mata, stress bahkan mencoba bunuh diri.

Cinta itu memang misteri. Ia datang tak diundang, namun pergi secara tiba-tiba. Tak seorangpun tahu kapan cinta itu datang, dan mengapa ia harus berlalu begitu saja dengan meninggalkan sebentuk lara di hati? Ya…cinta memang urusan hati. Namun skenario cinta, hanya Allah-lah yang tahu. Allah adalah sang sutradara kehidupan, Ia tak pernah salah pilih menentukan lakon cerita yang diciptakannya. 
Dan….manusialah lakon dari cerita kehidupan itu, termasuk cerita cinta yang tak tahu endingnya.

Cinta yang abadi dan hakiki itu hanya milik Allah. Berapapun besarnya prosentase cinta pada lawan jenis atau barang kesayangan, tak ada yang bisa menandingi cinta Allah. Mereka itu hanyalah perhiasan dunia, kadang memabukkan, menyengsarakan atau bahkan merugikan. Andai berbuah kenikmatan, tentunya hanyalah nikmat yang sesaat. Ya….sebaik-baiknya cinta, hanya cinta kepada Allah-lah yang harus kita junjung tinggi. Cinta kepada Allah akan menghindarkan manusia dari perbuatan yang melanggar agama, musyrik atau bahkan syirik.

Sementara bagi yang telah menikah, di samping cinta kepada Allah, cinta itu lebih mengarah pada saling percaya, terbuka dan saling menerima apa adanya pasangan masing-masing. Menikah untuk menyatukan dua hati yang berbeda. Bila masing-masing tak mau mengalah, tak mau menerima pasangan apa adanya, niscaya pernikahan itu tak akan langgeng.

Terus terang pernikahan saya karena perjodohan. Namun bukan lantas saya memaknainya sebagai pemaksaan kehendak. Saya anggap itu adalah jalan saya mendapatkan jodoh, setelah beberapa kali saya berjuang mendapatkan cinta sejati. Bagi saya itu adalah jodoh yang dikehendaki Allah, jadi saya harus menjaganya agar langgeng sampai akhir nanti.

Memang pernikahan atas dasar perjodohan akan sulit menghadirkan rasa cinta secepat kilat. Namun saya berusaha memahami semua kelebihan dan kekurangan jodoh saya, serta menerimanya dengan tulus ikhlas demi mendapat ridho Allah swt. Alhamdulillah selama 10 tahun pernikahan kami, belum pernah ada keributan yang membuat kami marah, bosan atau berburuk sangka. Untuk itu saya ingin berbagi tips, bagaimana menjaga keharmonisan rumah tangga. Walau mungkin pengalaman berumah tangga kami masih seumur anak kelas 4 SD, namun setidaknya inilah yang membuat kami nyaman sampai saat ini.

Keharmonisan rumah tangga tercipta karena :

1.       Saling terbuka. Masing-masing menceritakan kekurangan dan kelebihan yang dimiliki tanpa ditutup-tutupi.
2.       Saling percaya. Masing-masing mempercayai pasangannya, tak pernah curiga, karena rasa ini timbul sebagai akibat dari saling terbuka itu tadi.
3.       Tak pernah menyembunyikan permasalahan. Setiap ada masalah, apapun masalahnya sebaiknya diceritakan dengan terus terang, sehingga akan tahu solusi tepat untuk pemecahannya. Istilah kerennya sharing and carrying.
4.       Terbuka dalam hal keuangan. Masalah keuangan sering mengundang percekcokan dalam keluarga. Namun bila masing-masing saling terbuka tentang pemasukan dan pengeluaran keluarga, niscaya tak akan terjadi keributan.
5.       Jangan suka mengumbar keburukan suami/istri di depan umum. Bila kita menceritakan keburukan pasangan kita kepada orang lain itu sama halnya mengumbar aib keluarga.
6.       Bersoleklah hanya untuk pasangan. Memang setiap manusia entah itu laki-laki atau perempuan selalu ingin tampil menarik di mata orang lain, walau ia telah menikah. Namun sebaiknya jangan berlebihan mengundang ketertarikan lawan jenis yang bukan muhrimnya. Kalau untuk pasangan sih memang diharuskan, tujuannya untuk menjaga keharmonisan rumah tangga. Tetapi kalau untuk orang lain, pasti akan berakibat yang kurang bagus. Perselingkuhan sangat merusak keharmonisan rumah tangga, dan anaklah yang harus menanggung akibatnya.
7.       Menghormati pasangan. Jangan sampai bertindak sebagai penguasa dalam rumah tangga. Seorang istri yang menguasi suaminya akan terlihat tidak bagus manakala ia seperti kerbau dicocok hidungnya, yang menurut apa kata istri. Demikian juga dengan suami, sebaiknya ia tak memperbudak istrinya. Seharusnya masing-masing menghormati pasangan dan tidak meremehkannya.
8.       Saling membantu. Pekerjaan yang berat akan terasa ringan bila dikerjakan bersama-sama. Demikian pula dengan pekerjaan rumah tangga dan mengurus anak. Akan lebih indah bila tugas itu dilakukan bersama-sama.
9.       Mengisi waktu luang dengan acara kumpul keluarga. Berkumpul di rumah sembari menikmati hidangan sederhana juga dapat menghangatkan suasana keluarga. Jadi jangan anggap acara kumpul keluarga sebagai sebuah rekreasi ke suatu tempat dengan biaya banyak. Dimanapun tempatnya yang penting senang, itu sudah membuat keluarga jadi bersatu dan bahagia.
10.   Jangan lupa ijin. Ini yang penting. Bukan untuk memata-matai namun untuk mengetahui kemana perginya pasangan kita. Agar kita tahu dan tak berprasangka buruk.

Segitu dulu deh tips menghidupkan cinta dalam keluarga versi saya. Semoga sohibul hajat tak bosan membacanya. Dan mudah-mudahan tips saya bermanfaat bagi yang lain.

Tapi jangan lupa bahwa cinta itu selalu ada dalam diri manusia. Jangan pernah sia-siakan cinta yang telah hadir di hati, karena dengan cinta akan membuat segalanya menjadi indah. Bahkan hidup akan nikmat berkat cinta. Maka jangan pernah tolak hadirnya cinta…………………


Tulisan ini diikutsertakan dalam Giveaway Understanding Love

Posting Komentar

5 Komentar

  1. Terima kasih telah mendaftar~ :D
    Salam~

    BalasHapus
  2. Benar sekali mba, cinta membuat segalanya menjadi indah, meski terkadang ada yang terkoyak pula karenanya.

    BalasHapus
  3. Cinta?
    Semoga GA-nya sukses berkat cinta.. :)

    Salam..

    BalasHapus
  4. cinta itu bisa dilihat dari berbagai segi ya mbak

    BalasHapus
  5. Jadi masukan untuk saya nih bunda, masih belajar soal cinta soalnya bun...

    BalasHapus

Silahkan berkomentar yang sopan dan tidak saru, berkomentarlah menggunakan nama yang jelas, jangan nyepam atau meninggalkan konten dan link jualan, jadilah blogger yang sportif demi membangun hubungan baik. Terima kasih sudah mengunjungi blog ini...