Review Film: Cerita Warkop DKI Reborn "Jangkrik Bos" Part 1

Warkop lahir kembali,  itu yang saya tangkap dari obrolan para tetangga. Tapi masak iya sih?  Boleh jadi Dono dan Kasino kini telah tiada.  Namun film-film yang dibintanginya seakan melegenda,  tidak bosan bila ditonton terus.


Sejak tersiar kabar film Warkop DKI Reborn akan tayang serentak di bioskop seluruh Indonesia tanggal 8 September 2016, antusias masyarakat makin menggeliat.

Terbukti antrian panjang memenuhi loket penjualan tiket di bioskop-bioskop. Tak peduli tua,  muda atau bahkan anak-anak seolah tertarik untuk menyaksikan kembalinya kejayaan Warkop DKI.

Sebenarnya saya tidak hobi nonton.  Bagi saya lebih baik menunggu waktu sekian lama sampai film ini diputar di tv,  yang penting tidak keluar duit hehehe.... Dasar emak-emak pelit.

Tapi berhubung Fawaz tiap hari merengek minta nonton,  apalagi dia sudah termakan iklan, yang katanya film ini bagus,  lucu dan sebagainya.... Akhirnya terpaksalah saya turuti kemauannya.

Pengen tahu bagaimana jalan ceritanya? Sebenarnya teman-teman sudah berbisik... Gak usah nonton,  film gak recommended, gak bagus untuk anak.

Baiklah daripada penasaran bagi yang belum nonton.  Saya kasi bocoran ya sobat.... Hehehe...

Setelah menonton keseluruhan film Warkop DKI Reborn,  ternyata filmnya lucu juga. Buktinya semua penonton termasuk Fawaz ketawa ngakak.  Emang sih,  Indro sebagai penggagas film ini menciptakan beberapa adegan lucu yang seolah ingin membangkitkan kembali kenangan bersama Warkop (almarhum Dono dan Kasino).

Kalau dibilang Warkop DKI tidak sama dengan Warkop asli... Ya emang iya. Warkop asli terutama pemerannya tidak bisa tergantikan oleh siapapun.  Almarhum Dono dan Kasino memang artis kocak dan multitalenta yang bisa akting apa adanya. Kekonyolannya asli tanpa rekasanya.

Saya yakin Indro tidak main-main mencari pengganti almarhum Dono dan Kasino. Bahkan Abimana sebagai pemeran Dono, Vino G. Bastian sebagai pemeran Kasino dan Tora Sudiro sebagai pemeran Indro barangkali belajar mati-matian hingga bisa memerankan tokoh yang kocak mirip aslinya.

Alhasil Abimana pun sukses memerankan tokoh Dono,  dengan memakai gigi pasangan yang terlihat sedikit menonjol keluar, dan perut yang buncit. Setiap tokoh Dono berulah, penonton pun tertawa terpingkal-pingkal.  Demikian pula dengan tokoh Kasino dan Indro, peran mereka dapat dikatakan hampir mirip dengan tokoh aslinya.

Lalu mengapa berjudul "Jangkrik Bos"? Ternyata ini adalah cerita tentang sekelompok Chip yang dilakoni Dono Kasino Indro dengan berbagai ulahnya. Saat mereka kembali ke rumah ternyata kuncinya ketinggalan di kantor.  Kasino terpaksa ke kantor mengambil kunci. Ternyata disana masih ada bosnya yang sedang berduaan dengan seorang wanita,  yang diperankan Nikita Mirzani.

Takut ketahuan yang lain,  maka bosnya menyuap Kasino dengan uang seratus ribu. Disitulah tercetus kalimat "jangkrik bos". Dan kalimat inilah yang dijadikan senjata Kasino untuk minta uang ke bosnya.

Hanya saja pada film ini belum pantas ditonton anak kecil.  Memang di film Warkop asli banyak ditampilkan cewek-cewek dengan pakaian yang merangsang. Namun ada sedikit yang menurut saya berbeda.

Pakaian cewek jaman dulu memang pendek, kadang rok pendek dengan baju tanpa lengan,  atau celana pendek dengan tangtop.  Masih wajar kalau menurut saya.

Namun di film Warkop DKI Reborn, pakaian ceweknya sangat merangsang. Seolah kurang pantas ditampilkan untuk saat ini.  Bolehlah berpakaian minim namun hendaknya yang wajar.

Apalagi ada adegan laki-laki yang tanpa sengaja celananya ditarik oleh Kasino, sehingga hanya kelihatan celana dalamnya saja.  Disinipun semua penonton tertawa ngakak,  namun kurang paslah kalau ditonton anak-anak.

Barangkali ini saja review film Warkop DKI Reborn "Jangkrik Bos" part 1. Semoga part selanjutnya akan lebih memukau dan mendidik penontonnya. Takut anak-anak yang nonton,  malah imbasnya negatif.

Salam.


Posting Komentar

8 Komentar

  1. Wah.. batal nonton nih. Secara aku kalau nonton mesti bawa anak

    BalasHapus
  2. yg ga sengaja narik celana sampe kliatan pantatnya malah, (dr adegan yg dicut), itu kasino mbak :D..

    aku udh nnton filmnya, dan jujurnya sukaa ;p.. lucu sih, paling suka liat akting yg jd dono.. hahahah, ekspresinya dapet banget ;p. tapi setuju, film ini ga cocok utk anak2 di bawah 17...masih banyak aktris2nya yg pake baju terllau sexi, ama jokes nya jg bnyk yg ga cocok utk anak2 :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak lucu sebenarnya tapi sayang ada adegan yang tidak bisa ditonton anak kecil...

      Hapus
  3. Balasan
    1. Hehehe gpp ya mbak nungguin lama filmnya sampe tayang di tv...

      Hapus
  4. menurut saya film yang jadul juga pakaiannya seksi kok mbak. secara dulu cuma artis film aja yang berani pake rok mini dan atasan ketat. kalau sekarang baju kayak gitu udah kurang seksi, jadi dinaikkanlah level seksinya.

    kita mugkin ga begitu terganggu karena udah nikah. bagi anak-anak menurut saya tetap terganggu.

    jaman saya kecil dulu aja saya deg-degan lihatnya padahal saya perempuan. lha apa lagi anak laki? anak saya laki semua pula.

    duh, maaf, ini komentar sejujurnya dari hati, mbak.

    semoga tontonan di negeri ini makin baik. remake-nya pun makin membawa hikmah bukan membawa masalah.

    BalasHapus
  5. penasaran juga pengen nonton film ini, kata adik saya lucu banget filmnya..
    nanti tak tunggu tayang di tv ajah deh, hihihi :D

    BalasHapus

Silahkan berkomentar yang sopan dan tidak saru, berkomentarlah menggunakan nama yang jelas, jangan nyepam atau meninggalkan konten dan link jualan, jadilah blogger yang sportif demi membangun hubungan baik. Terima kasih sudah mengunjungi blog ini...