#1Hari1Ayat : Gak Usahlah Iri.....

Day 20 :

وَلَا تَتَمَنَّوْا مَا فَضَّلَ اللَّهُ بِهِ بَعْضَكُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ ۚ لِلرِّجَالِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبُوا ۖ وَلِلنِّسَاءِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبْنَ ۚ وَاسْأَلُوا اللَّهَ مِنْ فَضْلِهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا


artinya : "Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." (QS. An Nisa : 32)

credit

Pernahkah kita merasa iri melihat sebuah keluarga yang kaya raya, punya rumah, punya mobil, punya perhiasan dan punya kekayaan lainnya? Memang, kadang mata ini salah melihat, dan hati salah menduga. Belum tentu apa yang kita lihat, atau apa yang kita kira sesuai dengan kenyataan.

Ketika kita melihat seseorang yang sukses dalam karir dan kehidupan, pastinya kita akan mengira ia lebih bahagia. Padahal andai kita tahu bahwa kebahagiaan itu bukan diukur dari kesuksesan duniawi semata, mungkin kita tak lekas menyimpulkan seperti itu.

Orang tua saya lebih memilih tinggal di desa dibanding hidup di komplek perumahan, itu karena mereka tidak suka dengan persaingan hidup disana. Si A yang sering membeli perabotan dapur, suka gonta ganti kendaraan dan sebagainya, ternyata memicu hasrat si B, si C dan seterusnya untuk mengikuti jejaknya. Sementara si B sendiri untuk mencukupi kebutuhan sehari-harinya harus ngutang sana ngutang sini.  Dan demi menjaga gengsinya atau tak mau kalah bersaing dengan si A, ia lantas ikut membeli barang baru, meski uangnya didapat dari hasil ngutang juga.

Hidup di dunia ini sebaiknya yang wajar-wajar saja. Jangan sampai berlebihan. Belum tentu orang yang punya segalanya, hidupnya juga bahagia. Kita tidak tahu ada apa di balik kekayaan yang dimilikinya. Demikian sebaliknya, mengapa mereka yang hidup kekurangan, seolah tak pernah mengeluh dengan hidupnya? Bahkan hari-harinya selalu diliputi kebahagiaan? Itu tak lain dari rasa syukur yang kita hadirkan di setiap kenikmatan yang Allah berikan. Satu kuncinya, jangan iri dengan orang lain. 

Kalau kita iri dengan kekayaan orang lain, niscaya kitapun akan berpikir bagaimana caranya bisa seperti dia. Jika langkah yang kita ambil adalah bekerja keras sambil berdoa kepada Allah, saya rasa itu sah-sah saja. Namun bila kita mengupayakannya dengan berhutang? Wah....ini yang tak disukai Allah. Untuk itu janganlah iri dengan orang lain. Yakinlah bahwa Allah telah mengatur rejeki kita masing-masing. Pasti ada hikmah disetiap rejeki yang kita dapatkan. Jadi syukuri saja seraya menghapus rasa iri dalam kamus kehidupan kita. Yuk kita coba mulai dari sekarang...........

http://theprimadita.blogspot.com/2013/12/1hari1ayat-ikutan-yuk.html#more



Posting Komentar

0 Komentar