Harga Sebuah Tulisan

Selamat hari blogger untuk sobat blogger se-Indonesia, semoga blogger makin solid dan kompak meluruskan niat untuk berbagi ilmu melalui tulisan. Dari dulu saya memang suka menulis, bahkan ketertarikan saya pada hobi yang satu ini membuat saya seringkali ditunjuk mengikuti berbagai lomba menulis di sekolah. Itu kenangan manis semasa SD.
sumber disini


Sayang jaman dulu teknologi belumlah secanggih sekarang. Belum ada komputer, laptop, ipad atau tablet yang membantu para penulis untuk menyalurkan hobinya. Namun saya tak patah arang ketika harus menulis di lembaran kertas, atau bahkan mengetiknya menggunakan mesin ketik dengan suara yang berisik.

Dari menulis itulah saya kerapkali mendapat honor dari media, meski waktu itu jumlahnya masih sedikit. Tapi semuanya itu membuat saya bangga meski hanya berupa tulisan tangan atau ketikan mesin ketik, tulisan saya dihargai, sehingga dapat mentraktir teman-teman sekolah dengan semangkok bakso.

Tentang blog, saya mulai mengenalnya sekitar tahun 2008, lewat sebuah artikel di surat kabar. Kala itu tulisan yang saya baca mengisahkan seorang anak SD yang berhasil mengembangkan bakat menulisnya lewat sebuah blog. Dari blognya itulah dia menghasilkan uang yang dapat membantu biaya sekolahnya. Hebat dan sangat inspiratif.

Namun karena kesibukan saya, akhirnya saya mencoba membuat blog yang hanya terisi beberapa artikel. Diluar itu masih ada satu atau dua tulisan yang mendapat honor pemuatan yang saya kirim ke media. Besarnya honor lumayan bagi seorang penulis pemula seperti saya. Sayapun merasa bahwa media masih menghargai tulisan saya.

Kini, saya  aktif ngeblog kembali, meski masih taraf belajar dan coba-coba dan belum spesifik, blog saya bervariasi, ada yang gratisan ada pula yang berbayar. Dari aktifitas ngeblog inilah akhirnya timbul semangat dan kecintaan saya pada dunia menulis. Blog adalah media yang tepat  untuk belajar menulis sambil mengasah ketrampilan menulis saya yang masih dangkal.

Apalagi setelah menjalani hobi ini ternyata menimbulkan kepuasan tersendiri bagi saya. Saya bisa berinteraksi dengan sesama blogger baik di dunia nyata maupun maya. Sayapun beberapa kali mendapatkan hadiah dari blog, dengan mengikuti berbagai event dan lomba blog. Tentunya hal ini menambah semangat saya untuk ngeblog.

Blogger adalah hobi sekaligus pekerjaan, dan sudah sepantasnyalah dihargai melalui tulisannya. Kalau media masih wajar memberikan honor kepada penulis karena tulisannya, mengapa masih ada blogger yang memanfaatkan blogger lainnya tanpa menghargai hasil karyanya?

Terus terang banyak perbincangan tentang harga iklan yang dipasang di blog seseorang yang tidak sebanding atau bahkan sangat mencekik. Kadang seorang blogger yang merasa butuh uang terpaksa menerima tawaran meski sebenarnya tidak sesuai keinginan.

Bukan hanya itu, seringkali blogger hanya dimanfaatkan untuk popularitas. Berbagai lembaga menggelar lomba blog namun memberikan persyaratan yang sangat rumit, atau bahkan menunda tanggal pengumuman karena alasan yang tidak masuk akal.

Apalagi untuk harga sebuah tulisan, kadang masih dihargai sangat rendah. Saya pernah melamar untuk sebuah pekerjaan freelance writer. Ternyata contoh tulisan saya diterima, itu artinya saya siap mengerjakan proyek yang diinginkan oleh penyedia. Memang iming-iming gaji yang diberikan sangat menggiurkan. Bagi blogger pemula seperti saya tentunya langsung menerima tawaran itu tanpa bertanya ini itu.

Ternyata sobat, dengan gaji sebesar Rp. 1.200.000,00/perbulan saya diharuskan menyelesaikan 4 buah artikel dalam sehari. Masing-masing artikel terdiri dari 500 kata, dengan tema yang berbeda-beda. Sementara jam kerja saya 6 hari full dari Senin sampai Sabtu. Gaji akan diberikan diakhir bulan. Sanggupkah saya?

Sebelum menyanggupi pekerjaan itu, saya ditanya apakah saya seorang blogger? Ketika saya meng-iya-kan langsung  ditodong untuk menyelesaikan 4 buah artikel yang berbeda tema dalam semalam. Wiih...sayapun mulai berhitung.

1,2 juta dibagi 24 hari = 50.000, dan itupun masih dibagi 4 artikel. Itu artinya satu buah artikel yang berjumlah 500 kata dihargai Rp. 12.500. Rasanya tidak sebanding dengan tulisan yang saya buat, dengan harus menerapkan kata kunci yang mengandung SEO. Akhirnya saya mundur total, karena merasa tulisan dan jerih payah saya tidak dihargai.

Lebih baik mengikuti lomba yang sekali menang dapat jutaan, atau mengirimkan ke media, tulisan 500 kata akan dihargai ratusan ribu. Atau lebih baik membuat buku, selain nama kita dikenal orang, kitapun dapat berbagi ilmu dan beribadah.

Sekedar saran bagi para penyedia jasa menulis, mulailah bersikap bijak dan menghargai hasil karya penulis. Bila Anda berada dipihak pencari kerja, terimakah Anda diperlakukan seperti itu? Menulis disamping hobi dan pekerjaan, juga dapat digunakan media untuk berbagi ilmu. Jadi jangan setengah-setengah untuk berbuat sesuatu.

Posting Komentar

1 Komentar

  1. Omong2, menerbitkan buku juga nggak selalu indah dan royaltinya pun nggak selalu manis lho, Mbak. Tapi di semua bidang pekerjaan pasti ada pahit manisnya kan, ya. :)

    BalasHapus

Silahkan berkomentar yang sopan dan tidak saru, berkomentarlah menggunakan nama yang jelas, jangan nyepam atau meninggalkan konten dan link jualan, jadilah blogger yang sportif demi membangun hubungan baik. Terima kasih sudah mengunjungi blog ini...