Urap Bali, Sajian Tradisional Khas Bali Yang Kaya Cita Rasa

Urap Bali sajian tradisional khas Bali


Tanggal 17 Agustus kemaren, disaat seluruh rakyat Indonesia merayakan kemerdekaannya yang ke 71, kami malah mengadakan korve bersama di kantor Posyandu. Bukannya tidak ikut serta melaksanakan upacara bendera, walah...kami-kami ini hanyalah ibu rumah tangga, mau ikut upacara bendera dimana??? Kecuali jika ada undangan dari desa, tentu kami akan hadir.


Korve posyandu inilah wujud bakti kami kepada tanah air tercinta. Sebagai istri pendamping suami, sudah pasti kami juga terlibat dalam berbagai organisasi, yang salah satunya mengelola Posyandu. Sementara kegiatan posyandu termasuk kegiatan sosial, dimana tenaga kami dibutuhkan untuk melayani orang banyak, mulai dari penimbangan balita, pemberian vitamin A, pemberian penyuluhan sampai mengunjungi teman-teman yang dirawat di rumah sakit. Semuanya kami lakukan dengan ikhlas tanpa berharap imbalan sedikitpun.

urap Bali memiliki cita rasa yang khas

Apalagi posyandu kami merupakan posyandu percontohan, yang seringkali mendapat juara baik ditingkat desa, kecamatan sampai tingkat nasional. Inilah yang membuat kami harus melaksanakan korve bersama bertepatan dengan perayaan kemerdekaan Indonesia yang ke 71.

Ada yang spesial saat korve. Kalau biasanya kami menyediakan snack ala kadarnya, kali ini kami menyajikan makanan tradisional khas Bali, salah satunya "Urap Bali". Pasti pada penasaran kan tentang urap Bali. Bagaimana rasanya, bahannya apa saja, makannya dengan apa? Tentu pertanyaan itu berkelebat dibenak kita sebelum tahu model dan rasanya.

Yuk kita ulik satu persatu tentang urap Bali ini.......

mengenal urap Bali dan pelengkapnya

Inilah penampakan urap Bali. Sayurannya sama dengan sayur urapan pada umumnya. Ada kecipir, taoge, kenikir, daun singkong dan kacang panjang. Semuanya direbus. Yang membedakan adalah bumbunya. Kalau bumbu urapan seperti pada umumnya adalah kelapa muda parut, ditambah bumbu halus: bawang putih, cabai rawit, cabai merah, kencur, daun jeruk, garam dan gula. Setelahnya bumbu halus dicampur jadi satu dengan kelapa parut, lalu dikukus dengan cara dibungkus daun pisang.

Berbeda dengan bumbu urap Bali. Kelapa sebelum diparut dibakar terlebih dahulu. Ada bawang goreng, Ada juga bumbu rajang yang ditumis dengan minyak kelapa asli Bali, yang terdiri dari cabai hijau dan kecombrang. Ada juga bumbu halus yang mirip sambal yang telah ditumis. Bumbu inilah yang menghasilkan warna kuning, karena terdapat kunyit didalamnya. Sementara aromanya yang khas berasal dari bumbu rempah-rempah yang disebut bumbu genep.

Bumbu urap Bali belum lengkap bila belum ada daging ayam cincang. Nah, disinilah yang menjadi ciri khasnya. Ayam cincang dibumbui dengan bawang merah, bawang putih, kunyit dan daun jeruk. Setelahnya ditumis hingga harum. Serasa menambah lengkap bumbu Urap Bali.

Setelah semua bumbu yang dibutuhkan ditumis hingga harum. Saatnya mencampur semua bumbu kedalam kelapa bakar yang sudah diparut. Setelah semua tercampur rata, jangan lupa tetesi dengan perasan air jeruk nipis. Hmm...sudah kebayangkan bagaimana nendangnya rasa urap Bali ini. Apalagi setelah dicampur dengan sayuran dan dimakan dengan nasi hangat...hmmm....endess banget, cita rasanya sangat nikmat.

Inilah salah satu sajian tradisional khas Bali yang kaya akan cita rasa, bumbu rempah-rempahnya yang sangat terasa, seolah memanjakan lidah penikmatnya. Bukan hanya mereka yang asli Bali, pendatang pun sangat menikmati cita rasa urap Bali ini.

Pengen coba??? Yuk berlibur ke Bali.........................

Posting Komentar

13 Komentar

  1. Kelapa yg dibakar mmg menimbulkan cita rasa tersendiri ya mbak

    BalasHapus
  2. Masakan khas bali banyak yang enak ya, duh mupeng dan laper :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bumbunya itu lho mba terasa bgt rempah-rempahnya

      Hapus
  3. serius jadi ngiler mba :) di Bali dijualnya di warung-warung makan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo warung yang jual urap bali saya belum tahu mba, ini masakan tradisional yang dimasak orang asli Bali

      Hapus
  4. Wah seneng kader posyandunya aktif2 gtu.
    Mbak Yuni tinggal di Bali ya?
    Ngiler urapnya. Aku tu pecinta urap soalnya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya kita aktif di posyandu, karena tiap bulan selalu ada penimbangan.
      Saya tinggal di Bali mba. Ini urap emang khas Bali rasanya pun beda dg urapan pada umumnya

      Hapus
  5. aku suka banget iniiiii ^o^....!! pernah pesen dari temen yg orang Bali gitu mbak... dan yg bikin aku suka, itu krn ada kecombrangnya... apapun jenis makanannya, kalo ada kecombrang, pasti aku suka :D ..itu kecombrangnya yg bikin aromanya jd wangi dan rasanya unik :)..kalo buatku yaaa :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mba... Kecombrang bikin makanan jadi berasa

      Hapus
  6. Jadi laper baca postinganmu :) Ini cuma bs ditemukan di resto-resto yg ada di Bali yah?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo di resto saya kurang tau resto mana yang jual, ini asli bikinan orang Bali, katanya urap Bali ya seperti ini hehehe

      Hapus
  7. Terima kasih sharing2nya, kpn2 aq bikin, jd pgn ke bali

    BalasHapus

Silahkan berkomentar yang sopan dan tidak saru, berkomentarlah menggunakan nama yang jelas, jangan nyepam atau meninggalkan konten dan link jualan, jadilah blogger yang sportif demi membangun hubungan baik. Terima kasih sudah mengunjungi blog ini...