Ibu Rumah Tangga Butuh Piknik? Ini Alasannya!

Apakah ibu rumah tangga juga butuh piknik? Barangkali profesi yang satu ini nampak sepele. Menjadi seorang ibu rumah tangga tidak diikat oleh sebuah aturan. Ia bisa bekerja kapanpun yang ia inginkan. Kalau tubuhnya terasa capek, maka tugas yang harusnya diselesaikan, bisa ditangguhkan sesaat, namun apa demikian kenyataannya?


Atas nama profesi ibu rumah tangga, saya berpendapat bahwa menjadi seorang ibu rumah tangga yang baik, tidak cukup hanya membereskan pekerjaan rumah saja, seperti mencuci, setrika, menyapu rumah atau memasak. Namun ada hal lain yang harus dilakukan, seperti disiplin dalam mengatur waktu, mendidik dan membimbing anak-anak, serta bisa melayani keluarga dengan baik.
Terus terang, saya seringkali merasa kewalahan menyelesaikan pekerjaan di rumah. Pekerjaan yang nampak remeh-temeh, nyatanya butuh berjam-jam untuk menyelesaikannya. Bahkan, andai dalam satu hari boleh lebih dari 24 jam, sungguh berbahagianya saya. Namun, inilah sebuah konsekuensi. Ketika saya memutuskan untuk menjadi seorang ibu rumah tangga, maka apapun kondisinya harus saya jalani dengan sepenuh hati.

Bahkan, saya sempat merasa malu melihat ibu-ibu yang berprofesi ganda, bisa survive mengelola kehidupannya dengan baik.  Diluar rumah, mereka bisa menjadi karyawan yang baik, sementara di rumah sendiri, mereka bisa menjadi seseorang yang mampu menghandle semua pekerjaan rumah tangga tanpa pembantu.

Yah....kita memang tidak bisa membandingkan masing-masing profesi. Karyawan bisa tidak lebih baik  dari ibu rumah tangga, demikian sebaliknya. Tergantung yang menjalaninya. Jadi jangan menjudge salah satu profesi hanya karena kita tidak dipihaknya.  Yang penting, secara pribadi kita konsekuen dengan pilihan kita, serta bijak melakukan tugas dan tanggung jawab sepenuh hati.
Soal piknik, rasanya setiap orang butuh piknik.  Tidak bisa dipungkiri, dalam kehidupan sehari-hari kita sering bersinggungan dengan berbagai permasalahan, dari yang sepele sampai yang komplek. Dan piknik ini, menjadi salah satu cara untuk merefresh hati dan pikiran kita supaya tidak terus menerus merasa suntuk atau bosan. Orang yang sering piknik, maka raut mukanya tampak sumringah alias berseri-seri. Sementara mereka yang jarang  atau bahkan tidak pernah piknik, maka wajahnya terlihat suntuk, bawaannya marah-marah terus. Bisa jadi raut wajahnya terlihat lebih tua dari usia sesungguhnya alias mengalami penuaan dini.

Berhubung saya hanyalah ibu rumah tangga, maka saya akan mengupas seberapa penting piknik bagi ibu rumah tangga. Sekali lagi bukan bermaksud melakukan pembelaan terhadap profesi ibu rumah tangga, karena saya ada di pihak ini. Namun inilah kenyataan yang saya alami sepanjang menjadi ibu rumah tangga.

Bagi saya piknik itu sangat penting. Bayangkan, menjalani pekerjaan sebagai ibu rumah tangga termasuk profesi yang kadang membosankan. Tiap hari kita dituntut mengerjakan ini itu sampai selesai. Kadang pekerjaan satu belum selesai, ada lagi pekerjaan lain yang minta perhatian. Kalau kita mengerjakannya tidak dengan ikhlas, tentunya hasilnya tidak bagus. Meski tidak ada mata lain yang mengawasi kita, setidaknya kitalah yang menjadi manajer atas pekerjaan sendiri. Konsekuensi itu penting. Dan jadwal pekerjaan itu juga perlu, agar kita terbiasa menyelesaikan pekerjaan rumah tangga tepat waktu.

Lalu bagaimana mengusir kejenuhan yang seringkali muncul? Piknik! Itulah solusinya. Barangkali ada yang bilang kalau piknik itu buang-buang waktu, tenaga dan uang. Daripada piknik, mending waktunya digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan rumah. Daripada buang duit banyak, mending di tabung demi masa depan. Daripada capek setelah piknik, mending istirahat di rumah sambil tiduran dan nonton tv.

Ingat! Tubuh kita ibarat mesin. Mesin yang terus menerus dipakai tanpa dirawat, diberi minyak pelumas atau oli, lama-lama ia akan rusak. Demikian juga dengan tubuh kita. Kita tidak boleh memforsirnya dengan pekerjaan yang berat dan terus menerus. Ada saatnya kita butuh penyegaran. Bukan di rumah, melainkan di luar rumah, yang benar-benar menghilangkan kepenatan dalam tubuh.
Ada beberapa tips, agar kita sukses melakukan piknik tanpa merasa kecewa di belakang:
  1. Sisihkan sebagian pendapatan keluarga untuk piknik. Tak harus banyak. Lakukan setiap bulan. Inilah pentingnya menabung untuk piknik.
  2.  Rencanakan tujuan piknik dan waktu yang tepat agar seluruh keluarga bisa mengikuti piknik.
  3. Piknik tak harus membutuhkan dana banyak. Tak harus ke tempat jauh. Dimanapun, asal bukan didalam rumah, yang penting bisa membuat hati dan pikiran tenang, bahkan keluarga juga bisa nyaman.
  4. Sebelum hari H, bereskan semua tanggungan pekerjaan rumah. Sudah pasti setelah pulang piknik, tubuh terasa capek, bahkan pekerjaan lain juga menanti. Kalau tanggungan sudah selesai, itu artinya satu tahap sudah terlewati.
  5. Jangan lupa siapkan persediaan makanan ala kadarnya di rumah, dengan tujuan agar sekembalinya dari piknik kita tidak pusing karena rengekan anak yang minta dibuatkan makanan dan sebagainya.

Lalu apa sih untungnya piknik bagi ibu rumah tangga?

Kebetulan kami sekeluarga memang hobi jalan-jalan. Bahkan, demi menggabungkan antara mudik ke kampung halaman dan piknik, kami nekat mengendarai motor bertiga dari Bali ke Blitar, demikian sebaliknya. Meski rasa penat dan capek itu ada, namun ada rasa puas setelah mata ini menikmati pemandangan sepanjang perjalanan. Kami memang tidak mempunyai kendaraan roda empat untuk mencapai sebuah tempat wisata. Justru dengan skutik gambot ini, membuat penat di tubuh kami hilang, sehingga beberapa manfaat saya dapatkan disini:
  1. Ternyata piknik itu butuh pengorbanan. Saat melakukan perjalanan malam, kita membayangkan jauh dari kasur. Demikian saat kaki kita menapaki tangga-tangga tinggi, ternyata untuk mencapai suatu tujuan butuh pengorbanan. Belum lagi saat hujan turun ketika kita masih menunggang motor, kita harus rela berbasah-basahan disela-sela udara dingin.
  2.  Piknik membuat kita makin mensyukuri nikmat. Ternyata Allah telah memberikan nikmat yang luar biasa indahnya, baik nikmat hidup, nikmat mempunyai motor, nikmat mempunyai keluarga dan nikmat bisa bepergian.
  3.  Piknik membuat kita bijak mengelola keuangan. Bila kita merencanakan piknik, otomatis kita juga menyisihkan sedikit penghasilan.
  4. Mengunjungi berbagai tempat wisata membuat kita takjub akan kebesaran Allah, membuat kita tidak akan pernah sombong. Sebenarnya, kita hanyalah umat-Nya yang lemah, hanya Allah-lah penguasa alam semesta ini.


Barangkali inilah segi positif dari sebuah piknik dari kacamata seorang ibu rumah tangga seperti saya. Jadi jangan sampai kita menjalani hidup secara monoton. Serius sih sah-sah saja tapi jangan sampai membuat hati dan pikiran kita terasa penat. Yuk sekali waktu piknik, siapa tahu akan muncul inspirasi lain setelahnya......

Posting Komentar

2 Komentar

  1. Setuju banget, mbak.
    Justru dengan SAHM piknik, ngurus rumah dan keluarga jauh dari stress :))

    BalasHapus
  2. Piknik itu emang asik! Mbak biasanya piknik kemana?

    BalasHapus

Silahkan berkomentar yang sopan dan tidak saru, berkomentarlah menggunakan nama yang jelas, jangan nyepam atau meninggalkan konten dan link jualan, jadilah blogger yang sportif demi membangun hubungan baik. Terima kasih sudah mengunjungi blog ini...