Supplier Sembako Yang Kredibel, Satu Dari SembilanTips Sukses Membangun Usaha Kuliner

Supplier Sembako yang kredibel dan berkualitas menjadi salah satu pendukung kesuksesan sebuah usaha kuliner, disamping ada beberapa faktor penentu dalam membangun usaha ini. Mengapa demikian?
Supplier Sembako

Perkembangan wisata kuliner saat ini kian pesat. Inilah yang menjadikan usaha kuliner menjadi salah satu bisnis yang beromset besar. Bukan hanya di daerah yang notabene menjadi tempat tujuan wisata, seperti Bali. Namun daerah-daerah lain nampaknya juga mulai mengembangkan bisnis kuliner dengan segala variasinya.

Blitar contohnya. Terlahir di Blitar, aku sangat paham kondisi Blitar yang dari dulu terkenal sebagai kota sepi. Banyak yang beranggapan bahwa Blitar cocok sebagai kota pensiun, tempat menetapnya para pensiunan untuk mencari ketenangan diri. Namun, pada kenyataannya Blitar kini telah berubah. Meski pusat perkotaan tidak begitu ramai, namun wisata kuliner kian menjamur. Tempat wisata, seperti Kampung Coklat kini sudah ramai pengunjung. Resto dengan segala konsep mulai memenuhi sudut kota Blitar.


Saat malam minggu tiba, Taman Pecut yang terletak didepan alun-alun kota Blitar dipadati pengunjung yang ingin menghabiskan malam minggunya bersama keluarga. Demikian pula dengan kedai Mie Setan, Gelatto atau resto makanan dipinggir jalan, banyak dipadati pengunjung dari segala umur. Blitar Town Square pun telah berdiri, masyarakat Blitar bisa menikmati tontonan film terbaru melalui CGV yang ada didalamnya. Bahkan beberapa aneka makanan juga dijual di foodcourt-nya.

Sempat terbersit ingin memulai usaha kuliner di Blitar. Membayangkan perkembangan kuliner yang makin pesat saja rasanya membuatku tergiur ingin menjadi salah satu owner dari bisnis kuliner. Namun mertua tak setuju dengan berbagai alasan. Beliau takut akan banyak tetangga yang berhutang dan susah membayarnya, atau takut jika makanan tidak laku, mudah basi dan bahan bakunya tidak tahan lama. Lalu aku beralih ke bisnis lain yang lebih tahan lama dan menurutku minim resiko. Ternyata bisnis yang kujalankan tak menghasilkan. Modal yang kukeluarkan tak sebanding dengan penghasilan yang kudapat. Sampai akhirnya aku memutuskan untuk menutup bisnisku.

Dan beberapa waktu lalu aku bertemu dengan seorang sahabat yang telah sukses membangun usaha kulinernya di Blitar. Kuakui perjuangannya luar biasa hebat. Dari usaha kecil-kecilan yang ditekuninya kini berkembang menjadi sebuah bisnis yang beromset besar. Bahkan dia berhasil membangun sebuah restoran megah dengan konsep taman dan view hamparan sawah yang begitu indah. Meski letaknya tidak dipinggir jalan, namun restoran ini telah terkenal, terbukti sering disewa instansi tertentu saat mereka mengadakan gathering atau acara lainnya.

Ingin rasanya seperti temanku yang sukses membangun bisnisnya.  Terlebih saat ini bisnis kuliner di Indonesia kian marak. Sebagian masyarakat lebih memilih kulineran ketimbang masak sendiri di rumah. Bahkan  jasa pesan-antar makanan juga sedang naik daun.  Ini sama halnya dengan mengejar kesuksesan dalam segi finansial bila menekuni bisnis kuliner.

Namun jangan salah, disisi lain bisnis kuliner tak selamanya akan bertahan dan terus menghasilkan. Bisa jadi gagal ditengah jalan, seperti bubar di tahun pertama atau bahkan tak mampu bertahan sampai tahun kelima. Owner kadang tidak mempertimbangkan berbagai hal, seperti managemen, perencanaan atau hitungan modal. Yang ia pikirkan hanya membangun bisnis kuliner, lalu menjualnya dan menghasilkan keuntungan. Ia lupa bahwa didalam bisnis harus mengelola managemen dengan baik, termasuk bagaimana caranya memuaskan pelanggan atau menghandle karyawannya agar bisa melayani pelanggan dengan baik.

Untuk membangun sebuah bisnis diperlukan perencanaan yang matang, seperti  bagaimana konsep dari bisnis yang akan dibangun, apa keunikan dari produk yang akan dijual, siapa saja yang menjadi target konsumen, sumber daya manusia seperti apa yang diinginkan, bagaimana membangun promosi untuk menarik pelanggan dan sebagainya. Dengan adanya perencanaan yang matang, setidaknya prosentase kegagalan dalam membangun bisnis dapat diminimalisir.
Jadi untuk membangun usaha atau bisnis kuliner seperti yang kuinginkan setidaknya harus mempraktekkan beberapa tips dibawah ini:

1. Menentukan Keunikan Produk
Saat ingin membangun sebuah bisnis kuliner pastinya sudah membayangkan jenis produk apa yang akan kita jual. Apakah makanan seperti bakso, olahan ayam atau hanya minuman seperti kopi, aneka teh dan sebagainya? Dari ide yang muncul ini kita harus mencari keunikan produk (unique selling points / USP) yang ingin kita jual, dengan tujuan agar bisnis kuliner yang akan kita bangun tidak kalah bersaing dengan produk pesaing, sehingga calon pembeli akan tertarik dan mencoba produk yang kita tawarkan.

Ada beberapa cara untuk menentukan keunikan dari produk yang akan kita jual, diantaranya:
  • Buatlah list tentang kelebihan dari produk yang kita jual. Misal ada penambahan toping, harga lebih murah dengan porsi lebih banyak, mempunyai ciri khas rasa dan sebagainya.
  • Buatlah list dari kelebihan produk yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan.   Saat ini yang dibutuhkan pelanggan adalah penyajian cepat, kemasan bagus dan menarik (unik), harga murah namun kualitas tidak murahan. Inilah yang harus kita terapkan dalam produk kita.
  • Buatlah list tentang produk-produk yang tidak dimiliki oleh pesaing.  Untuk mencari tahu hal ini, kita harus survey pasar. Artinya kita mencoba produk pesaing, lalu kita cari apa saja yang belum ada dalam produk ini disinilah kita bisa menciptakan produk yang lebih bagus dari milik pesaing.
Salah satu contoh keunikan sebuah produk seperti terlihat pada bisnis kopi Starbucks, yang memiliki tagline “berbagai pilihan minuman kopi dengan kualitas premium”. Dengan contoh ini kita bisa mencari ide untuk bisnis yang akan kita jalankan.

2. Memahani Target Pasar
Memahami target pasar sangat dibutuhkan dalam memulai sebuah bisnis kuliner, agar nantinya bisnis ini mampu berkembang pesat. Untuk itu perlu dipahami beberapa hal dibawah ini:
  • Perkirakan target konsumen. Dalam hal ini kita harus memprediksi siapa saja konsumen yang akan kita bidik, misal untuk bisnis kopi, apakah konsumennya dari berbagai kalangan atau tertentu saja?
  • Survei bisnis pesaing. Kita harus mencoba produk pesaing, bagaimana rasanya, kemasannya, lalu lihatlah siapa saja pelanggannya? Dari situ kita bisa meniru produknya, dalam artian jangan membuat produk yang sama persis dengan produk pesaing. Lihatlah kelemahannya, lalu cobalah berinovasi dari kelemahan produk milik pesaing.
  • Cari tahu review pelanggan dari bisnis milik pesaing melalui platform Google My Business, TripAdvisor, Traveloka Eats dan sebagainya.
  • Berdialog dengan pelanggan. Cara mendapatkan target pasar yaitu dengan berdialog bareng teman, seperti jenis makanan dan minuman apa yang ia sukai, berapa harganya, bagaimana kemasannya dan sebagainya.
  • Buatlah buyer persona. Buyer persona adalah gambaran ideal target pasar yang kita tuju, tentunya berdasarkan riset dan informasi yang sudah terkumpulkan sebelumnya. Dari sini kita bisa mengembangkan produk tepat sasaran  dan melakukan promosi produk dengan tepat.


3. Membuat Konsep Bisnis
Konsep bisnis dibuat sebagai pedoman untuk menjalankan bisnis dengan baik. Bila bisnis telah terkonsep dengan baik pastinya dapat mendatangkan investor yang siap menyupport bisnis kita, seperti memberikan bantuan modal usaha baik dalam bentuk dana maupun barang. Didalam konsep bisnis ini berisi ringkasan tentang bisnis yang akan kita bangun berikut penjelasan tentang deskripsi perusahaan, seperti dimana lokasinya, siapa penanggung jawabnya, bagaimana status badan hukumnya, apa tujuan jangka pendek dan jangka panjangnya dan apa keunikan yang kita tampilkan.

Tentunya dalam konsep bisnis ini juga harus menampilkan analisa pasar dan analisa keuangan yang kita miliki. Bagaimana konsep restaurant yang akan dibangun, berapa dan bagaimana karyawannya, apa saja menu yang ditawarkan, apa keunggulan produk kita dibanding produk pesaing, bagaimana target pasar terhadap produk kita, bagaimana strategi dalam mempromosikan produk kita serta bagaimana cara membangun kerjasama dengan pihak ketiga juga menjadi syarat dalam membuat konsep dari bisnis yang akan kita bangun.

4. Membuat Desain Produk
Menentukan desain dari produk yang akan kita jual menjadi syarat penting dalam membangun bisnis kuliner, karena hal inilah yang menjadi penentu kesuksesan berbisnis. Dan perlu memperhatikan beberapa hal dibawah ini:
  • Buatlah list bahan apa saja yang dibutuhkan untuk menciptakan produk. Dari sini kita dapat menentukan harga jualnya.
  • Buatlah sample dari produk yang akan kita jual. Lalu bagikan ke orang lain secara acak, dan mintalah pendapatnya.  Inilah cara menentukan target pasar atas produk yang kita buat.
  • Perlu mempertimbangan porsi dari produk kita.  Apakah  porsi yang kita jual dalam ukuran kecil, sedang atau besar? Lalu berapa varian yang kita tawarkan dan apakah porsi yang kita tawarkan sudah sesuai dengan harganya?
  • Perlu mempertimbangkan bentuk kemasan produk. Keunikan kemasan bisa menjadi ciri khas dari produk kita. Semakin menarik kemasan produk kita akan mengundang pelanggan lebih banyak lagi, tentunya disesuaikan dengan harga dan cita rasanya.
  • Catat semua pengeluaran untuk mendesain kemasan produk. Tentunya ditambah dengan semua pengeluaran untuk membeli bahan baku produk. Dari sini kita dapat mengetahui berapa besaran modal yang akan kita keluarkan untuk produk baru kita.

5. Pemilihan Lokasi Yang Strategis
Pemilihan lokasi usaha yang strategis menjadi salah satu penentu kesuksesan sebuah bisnis. Supaya bisnis kita banyak pelanggan, apakah itu sebuah restoran, kedai atau warung, tentunya harus mempertimbangkan beberapa hal dibawah ini:
  • Mencari tempat yang mudah terlihat dan ditemukan. Bila lokasi usaha kita sangat terjangkau, artinya akan mengundang pelanggan lebih banyak lagi. Tanpa promosi pun pelanggan akan menghampiri lokasi usaha kita yang terlihat dan sangat mudah dijangkau.
  • Menentukan ukuran lokasi usaha. Kita bisa menentukan sendiri tempat usaha seperti apa yang kita inginkan, apakah hanya satu ruangan, butuh halaman luas atau hanya ruangan kecil saja, intinya buatlah lokasi usaha semenarik mungkin untuk mengundang banyak pelanggan.
  • Pikirkan area parkir. Semenarik apapun produk yang kita jual kalau kita tidak menyediakan area parkir untuk pengunjung, mustahil usaha kita akan dilirik pembeli.
  • Pastikan adanya fasilitas pendukung di lokasi usaha. Toilet, tempat pembuangan air, wastafel dan sebagainya menjadi faktor pendukung yang sangat penting di lokasi usaha. Kalau kita menyewa tempat usaha, usahakan fasilitas tersebut terpenuhi.

6. Membuat Rencana Anggaran Yang Tepat
Kadang seseorang merasa ribet untuk menyusun sebuah anggaran saat memulai bisnisnya. Namun mau tidak mau hal ini sangat dibutuhkan diawal membangun bisnis, sebagai patokan untuk mengejar omset penjualan dari produk yang ditawarkan.  Mengapa ada beberapa orang yang merasa bangkrut dan tidak mau melanjutkan bisnisnya? Ini karena ia belum bisa membuat rencana anggaran dengan baik.

Memang membangun bisnis gampang-gampang susah. Rencana dan kenyataan kadang tak sejalan. Setidaknya supaya keuangan kita tidak pailit, kita harus menerapkan prinsip 68 persen, dimana pengeluaran bisnis kita tidak melebihi 68 persen dari keseluruhan keuangan perusahaan yang kita miliki. Lebih tepatnya prinsip 68 persen ini kita bagi dalam beberapa pos, diantaranya pengeluaran untuk bahan baku dan produk sebanyak 30 persen, pengeluaran untuk sumber daya manusia sebesar 25 persen, pengeluaran untuk sewa lokasi usaha sebesar 10 persen dan pengeluaran untuk tagihan-tagihan sebesar 3 persen.

Dengan adanya pembagian prosentase ini kita akan lebih terpacu untuk mengejar keuntungan sebesar 32 persen. Dari sinilah kita bisa mempertahankan omset penjualan produk kita.


7. Merekrut Pegawai/Karyawan
Bila usaha yang kita rintis mulai menunjukkan perkembangannya, saatnya kita merekrut pegawai. Dan merekrut pegawai ini bukanlah hal yang mudah, terlebih mendapatkan karyawan yang sesuai keinginan kita. Makanya kita butuh kerjasama dengan jasa penyalur tenaga kerja untuk mendapatkan pegawai sesuai yang kita butuhkan. Tentunya dalam proses perekrutan pegawai sangat dibutuhkan staf khusus yang dapat membantu tugas kita. Sekaligus kita jelaskan apa yang menjadi syarat utama, tugas dan kewajiban menjadi seorang karyawan di perusahaan kita.

Apabila kita sudah mendapatkan pegawai yang cocok, saatnya kita lakukan training agar pegawai tersebut mengenal lebih jauh apa saja yang harus dilakukan dalam perusahaan kita.


8. Mempromosikan Bisnis Melalui Media Sosial
Peran media sosial sangat membantu kesuksesan sebuah bisnis, karena melalui media sosial inilah bisnis kita dapat dipromosikan dengan baik sehingga menarik minat para pelanggan lebih banyak. Semakin gencar bisnis kita dipromosikan semakin banyak pula pelanggan yang membeli produk kita. Itu artinya omset kita makin melonjak. Disinilah perlunya sebuah tim yang bertanggung jawab di bidang promosi produk. Dan tim yang bertugas mengelola akun media sosial produk kita harus benar-benar berinovasi menciptakan promosi yang menarik agar pelanggan makin banyak.

Selain itu tim pengelola media sosial ini juga harus menentukan tujuan dari promosi, apakah untuk meningkatkan penjualan atau untuk membranding produk? Setelah itu ciptakan konten yang menarik dan buatlah jadwal penayangan konten tersebut. Jangan lupa iklankan bisnis kita melalui instagram ads atau facebook ads, dengan begitu produk kita akan makin dikenal secara luas.

Supplier Sembako

9. Supplier Sembako Yang Tepat
Dalam membangun sebuah bisnis kuliner tak lepas dari pemilihan supplier yang tepat. Biasanya owner bekerjasama dengan supplier bahan baku sebagai pemasok untuk kesuksesan bisnis kita. Tentunya kita tidak boleh sembarangan memilih supplier. Supplier yang baik untuk menunjang kesuksesan bisnis kita adalah mereka yang kredibel dan berkualiatas. Selain itu mereka juga memiliki track record yang bagus, mampu menyediakan produk sample, konsisten dalam memberikan layanan serta memberikan harga terbaik. Dengan demikian kita dapat menghasilkan produk yang berkualitas dan diminati pelanggan.

Berbicara tentang supplier bahan baku, baiknya kita menggunakan GoFresh, yaitu marketplace yang menyediakan supplier sembako dan bahan baku segar, seperti daging sapi atau ayam, sayuran, telur dan sebagainya untuk kebutuhan usaha kuliner. Dengan GoFresh ini kita bisa mendapatkan harga bahan baku yang murah, kemudahan proses pemesanan, jaminan ketersediaan dan kualitas bahan, serta mendapatkan penjadwalan pemesanan dari Supplier Restoran.

Berbagai kemudahan yang kita dapatkan saat menggunakan layanan GoFresh diantaranya kita akan digratiskan biaya pengiriman jika total belanja minimal Rp. 300.000,-. Untuk pembayaran pesanan pun bisa dilakukan secara Virtual Account, AlfaMart, GoPay atau Kartu Kredit. Tentunya hal ini sangat memudahkan owner bisnis kuliner untuk berbelanja kebutuhan bahan baku. Tidak perlu repot-repot harus berbelanja ke pasar dan memilih bahan baku yang bagus, cukup memanfaatkan layanan GoFresh yang lebih ramah di kantong dengan jaminan kualitas bahan baku yang bermutu. Jadi tunggu apalagi, yuk beralih ke layanan GoFresh yang lebih kredibel dan berkualitas, dengan jaminan Supplier Restoran yang handal.

Sudah siap untuk membangun usaha kuliner? Cobalah sembilan tips diatas agar usaha kulinermu akan menjadi ladang cuan yang menjanjikan!

Posting Komentar

16 Komentar

  1. Dalam usaha kuliner, tidak bisa asal-asalan ya dalam menyediakan bahan baku. Salah prosedur dikit saja bisa fatal itu nanti seluruh bahan masakannya. Pemilihan suppliernya memang harus teliti

    BalasHapus
  2. bahan baku yang fresh itu krusial sih, rasa makanan bisa jadi jelek terpengaruh sama kualitas bahan baku yang kita gunakan :)

    BalasHapus
  3. jadi inget waktu pelajaran wirausaha gunakan ATM (Amati - Tiru - Modifikasi) tapi jangan asal modifikasi dengan melihat hype yang ada ujug-ujug ngikutin. hehe, perlu diliat juga ya prospek ke depannya.
    Dan aku setuju supplier bahan baku dengan kualitas yang baik, jangan sampai gegara mau jual murah pakai bahan baku yang sembarangan juga yaa..

    BalasHapus
  4. Iya sii, bahan baku tuh termasuk yang utama kalo mau usaha kuliner. Makanya mesti dipilih juga suplier bahan baku yang bagus. Ngaruh banget itu ke kelezatan masakan

    BalasHapus
  5. Pandemi ini resto banyak yg gulung tikar kecuali yg penjualan onlinennya juga jalan. Bahan baku memang faktor pendukung utama kesuksesan bisnis kuliner.

    BalasHapus
  6. Jadi penasaran deh sama kota Blitar, sekarang usaha kuliner terus berkembang, tapi tanpa ilmu dan trik yang tepat bisnis ini juga gulung tikar karna tingkat persaingannya cukup tinggi. Semoga sukses uasahanya ya mba

    BalasHapus
  7. Aku pernah ke blitar tahun 2009 dan itu memang sunyi banget mba, tenang banget kita pake angkot kala itu berasa ada di kota kecil yang rindang, enggak tau sekarang gimna.. tapi dari sini semuanya memang lebih gampang untuk melihat pasar sih belum seperti kota rame seperti surabaya yang maunya banyak hehehe

    BalasHapus
  8. Banyak orang usaha lalu gagal dan bener, kak...susah bangkit kembali.
    Mungkin karena merasa terpuruk dan takut terpuruk lagi.
    Berbisnis memang perlu sekali banyak plan untuk mewujudkannya hingga berhasil.

    BalasHapus
  9. Makasih tipsnya mbak. Bener bgt hrs cari supplier yg kualitasnya bagus..supaya makanan kita pun terjamin dan konsumen puas dg pelayanan kita. Menurutku ndak apa agak mahal sedikit yg penting terjamin

    BalasHapus
  10. Go Fresh ini belum masuk Semarang kayaknya MbYuni, padahal boleh juga nih dicobain ya sebagai supplier sembako yang terpercaya. Kalau bahan bakunya dijamin segar gini, maka usaha kuliner bisa makin pesat untuk berkembang.

    BalasHapus
  11. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  12. bisnis kuliner emang menarik ya mbak. Makasih lho tipsnya terutama yang 68%.

    "pengeluaran untuk bahan baku dan produk sebanyak 30 persen, pengeluaran untuk sumber daya manusia sebesar 25 persen, pengeluaran untuk sewa lokasi usaha sebesar 10 persen dan pengeluaran untuk tagihan-tagihan sebesar 3 persen."

    BalasHapus
  13. Sepakat mba, bisnis itu harus dipikirin secara matang ya, ga bisa asal punya modal lantas jalan. Apalagi bisnis kuliner, bahan bakunya harus diperhatikan banget harus fresh. Jadi penasaran sama gofresh deh

    BalasHapus
  14. Lihat kesuksesan org yg bisnis kuliner memang selalu menggiurkan ya mba, tapi kadang balik lagi kita blm tentu bisa mengelolanya dengan baik. Apalagi jika tidak ada suplier bahannya. Bagus sih skr sudah ada gofresh yang bisa kita andalkan.. ditambah bisa dapat free ongkir plus sistem pembayaran yang mudah.

    BalasHapus

Silahkan berkomentar yang sopan dan tidak saru, berkomentarlah menggunakan nama yang jelas, jangan nyepam atau meninggalkan konten dan link jualan, jadilah blogger yang sportif demi membangun hubungan baik. Terima kasih sudah mengunjungi blog ini...