Tentang Film Kajeng Kliwon

Bali itu memang unik. Sekian tahun tinggal di Bali, rasanya membuat saya belum sepenuhnya mengenal adat istiadatnya. Bahkan daerah wisata berikut kulinernya juga belum semuanya saya kenal. Butuh waktu yang teramat panjang untuk memahami semua yang ada di Bali. Termasuk istilah "Kajeng Kliwon".


Sebenarnya istilah ini sudah lama saya dengar. Bahkan, ketika malam Kajeng Kliwon datang, saya merasakan nuansa seram, sampai tak berani keluar rumah. Seolah saya menyamakan Kajeng Kliwon ini dengan malam Jumat Kliwon yang berbau mistis. Dan yang saya tahu, ketika malam Kajeng Kliwon datang, umat Hindu banyak yang datang ke Pura untuk sembahyang. Dan keesokan harinya, terutama anak-anak sekolah mengenakan baju adat madya. Biasanya bagi yang lelaki memakai baju atasan putih, bawahan kamen dan memakai udeng. Untuk yang perempuan memakai kebaya dan kamben, lengkap dengan selendangnya. Dan hanya ini saja yang saya tahu tentang malam Kajeng Kliwon.

Lalu ketika film "Kajeng Kliwon" tayang di bioskop. Bahkan, sepanjang jalan di Denpasar dan sekitarnya terpampang baliho dan gambar film ini, rasanya penasaran ingin menonton ke-horor-an film ini, karena sesungguhnya saya penasaran ada apa di balik cerita film ini. Dan apa sesungguhnya Kajeng Kliwon itu?

Iseng saya tanya kepada teman yang asli Bali....

"Mbok, Kajeng Kliwon itu apa? Lalu apa hubungannya dengan "Leak?"

Sontak teman yang saya tanya perihal diatas langsung terbelalak sambil terkejut.

"Jangan bilang Leak, jangan juga bilang Kajeng Kliwon!"

Oh....betapa menyeramkannya dua kata yang saya sebut diatas, sampai orang Bali pun takut untuk menceritakannya. Dan singkatnya, dari penuturannya, saya pun tahu bahwa "leak" itu jahat, seperti blanck magic yang menyeramkan. Dia bisa dibilang ilmu hitam yang mirip guna-guna yang dipakai orang untuk melukai orang lain yang tidak disukainya alias dimusuhinya. Makanya malam sebelum hari raya Nyepi, umat Hindu mengarak ogoh-ogoh sepanjang jalan, dan akhirnya dibakar. Ogoh-ogoh ini diumpakaman setan yang harus dimusnahkan sebelum Nyepi datang.  

Dari sinilah akhirnya saya berkesimpulan, bahwa ilmu hitam itu ternyata memang ada. Bahkan, bukan hanya umat Hindu saja, namun semua penduduk di dunia ini sepertinya banyak yang mengenal ilmu hitam, seperti santet, pelet dan sebagainya yang digunakan untuk berbagai kepentingan. Ah...kok jadi takut sendiri ya. Tapi sebenarnya, kalau kita meyakini keberadaan Allah sebagai sang pencipta, sesungguhnya semua yang ada di muka bumi ini adalah ciptaan Allah. Mau yang baik, jelek, atau jahat sekalipun, semuanya telah diskenariokan Allah. Tugas kita yang harus banyak berdoa, mendekatkan diri kepada-Nya agar senantiasa dilindungi Allah dalam segala keadaan.

Nah...penasaran dengan cerita film Kajeng Kliwon?

Inilah sinopsis film ini versi saya.....


Ceritanya film ini berlatar belakang dendam karena cinta dengan memanfaatkan leak atau Rangda untuk balas dendam. Dan film ini mengambil lokasi Denpasar, Gianyar, Tabanan dan Buleleng, yang mengisahkan perjalanan cinta seorang dokter muda asli Bali bernama Agni (Amanda Manopo) yang menjalin cinta dengan Niko (Chris Laurent) seorang fotografer asal Jakarta. 

Agni dan Niko berencana ingin melanjutkan hubungan mereka hingga ke jenjang pernikahan. Berbagai persiapan pun telah direncanakan, termasuk mendatangi seorang wedding organizer terkenal di Bali,  Kadek (Chatrine Wilson) namanya. Dan mereka janji bertemu di cafe milik Wijaya (Vincent Andrianto). Baik Agni dan Nico sudah kenal baik dengan Wijaya ini.

Namun pertemuan mereka dengan Kadek ini tak membuahkan hasil. Agni menginginkan pernikahan mereka berlangsung mewah, dengan pesta yang mewah dan gaun mewah yang menghabiskan dana puluhan juta rupiah. Namun berbeda dengan Nico, ia ingin pernikahan yang sederhana namun sakral. Disinilah rencana mereka tak menemukan titik temu karena tak sepaham. Agni beranggapan pernikahan itu hanya sekali seumur hidup, jadi harus dirayakan dengan mewah. Apalagi tantenya Agni, Nengah (Indah Kalalo) akan membiayani semua keperluan untuk pesta pernikahan Agni dan Nico.

Disinilah konflik itu terjadi. Agni dan Nico yang tak pernah sepaham. Lalu datanglah Dayu (Atikah Suhaime), seorang model asal Bali yang dulu terkenal di Jakarta. Dayu ini dulu sempat menjalin hubungan dengan Nico waktu mereka masih di Jakarta, sebagai model dan fotografer. Kemudian Dayu menghilang, dan tak sengaja bertemu kembali dengan Nico di Bali. Rupanya Dayu pulang ke Bali demi ibunya yang sakit, sampai akhirnya ibunya meninggal. 

Dalam perjumpaan yang sesaat itu Dayu masih berharap Nico akan kembali ke pangkuannya. Namun Nico rupanya sudah tidak mencintai Dayu lagi. Dia menceritakan bahwa sebentar lagi dirinya akan menikah dengan Agni. Disinilah konflik berikutnya terjadi. Dayu tidak rela Nico menikah dengan wanita lain. Apapun akan dia lakukan untuk menggagalkan pernikahan Nico dan Agni.

Dayu pun menggunakan kekuatan Rangda dengan minta bantuan orang pintar untuk menyerang Nico dan Dayu. Awalnya Nico yang diserang. Ketika ia berada didalam kamar, tiba-tiba laptopnya nyala dan seorang leak muncul dari dalam laptop itu dan menyerangnya tanpa ampun.

Demikian juga dengan Agni. Ketika ia berada di cafe Wijaya, menceritakan kejengkelannya dengan Nico, disitulah Wijaya menyarankan Agni untuk meninggalkan Nico, karena Nico bukanlah orang Bali. Wanita Bali harus menikah dengan pria Bali. Sepulang dari cafe Wijaya, Agni mendengarkan bunyi gamelan Bali lengkap dengan penarinya yang menarikan tari Bali dengan indah. Tiba-tiba penari itu berubah menjadi leak yang menakutkan dan menyerang Agni.

Oh ya....ada cerita lain dari kisah cinta Agni dan Nico. Dikisahkan, seorang perempuan tua bernama Laksmi (Muthia Datau) tengah berada di panti jombo. Ia tidak bisa berjalan melainkan didorong memakai kursi roda oleh petugas panti jombo dan diantarkan ke kamarnya. Setelah ditinggal petugas, hal mistis pun terjadi. Tiba-tiba dari luar jendela ada tangan dengan kuku panjang dan menyembul wajah menyeramkan yang siap menyerang Laksmi. Seketika terjadi pergulatan. Disitu Laksmi memegang sebuah jimat seperti batu mutiara merah, yang akhirnya ditelannya. Setelah ditelan, Laksmi bersimpuh....lalu tiba-tiba terpenggal-lah kepala Laksmi.

Berita meninggalnya Laksmi sampai tersiar di TV. Bahkan, Agni yang berada di rumah sendirian sempat menonton berita ini. Anehnya, ketika TV dimatikan tiba-tiba nyala kembali, seolah Agni diharuskan menonton berita pembunuhan ini sampai selesai. Dan keesokan harinya ketika Agni berada di rumah sakit dan ingin melihat jenazah yang meninggal, ia dibuat ketakutan, karena tangan Laksmi tiba-tiba mencengkeram tangan Agni.

Begitupun dengan Dayu. Ia merasa orang suruhannya untuk melukai Nico dan Agni tidak bekerja dengan cepat. Maka ia bertindak sendiri ingin menghabisi nyawa Agni. Dayu ke rumah sakit, ingin diperiksa Agni dengan alasan kepalanya pusing. Namun setelah diperiksa, Agni tidak menemukan hal yang berbahaya di tubuh Dayu. Disitulah akhirnya Dayu membabi buta berusaha mencekik leher Agni. Namun Agni masih terlindungi. Teriakannya membuat orang di rumah sakit berhasil mengusir Dayu.

Sementara keesokan harinya, sang tante Nengah saat sembahyang di pura-nya bersama Agni, melihat keanehan Agni. Lalu ia bercerita bahwa dirinya tidak menikah bukan berarti tidak suka laki-laki. Dulu saat masih di Jakarta, tante Nengah ini sempat menjalin hubungan dengan lelaki idamannya. Namun rupanya hubungan itu tidak bisa berlanjut hingga ke jenjang pernikahan. Dan sampai sekarang tante Nengah tidak menemukan lelaki seperti yang diidamkannya.

Dan...Agni pun akhirnya baikan dengan Nico. Lalu Nico menceritakan kisah cintanya bersama Dayu yang belum pernah diceritakannya kepada Agni. Agni merasa Nico telah membohonginya. Namun lagi-lagi tante Nengah-lah yang mendinginkan hati Agni. Agni meminta Nico untuk mendatangi Dayu. Berangkatlah mereka berdua ke rumah Dayu.

Tak disangka dendam kesumat itu masih membuncah di benak Dayu. Mengetahui kehadiran Nico dan Agni, secepat kilat Dayu menyerang Agni. Bahkan Nico tak sanggup melindungi Agni. Agni dicekik bahkan sebilah pedang akan dihunuskan ke perutnya oleh Dayu. Namun rupanya pedang itu justru menancap ke perut Dayu, hingga Dayu pun bersimbah darah, akhirnya meninggal.

Rupanya konflik ini makin menjadi. Ketika Nico dan Agni berhasil menyelamatkan diri dari terkaman pedang Dayu, nyawa mereka dalam bahaya. Saat tidur, roh Nico diambil oleh Rangda atau leak, sehingga tubuh Nico terlihat tertidur sampai pagi hari. Hal ini diketahui oleh pemilik rumah kos yang ditempati Nico dan mengabarkan perihal Nico kepada Agni. Agni berusaha keras menyembuhkan Nico. Ia juga mengambil eksternal disk yang ada di laptop Nico.

Dari eksternal itu Agni melihat sebuah video dimana Nico sedang berbincang-bincang dengan seorang Mangku disebuah Pura. Dalam percakapan itu Sang Mangku mengatakan bahwa nyawa Nico sedang dalam bahaya. Setelah bertanya kepada seorang suster, Agni pun datang ke Pura yang terletak di Ubud untuk menemui sang Mangku.

Disinilah akhirnya Agni tahu bahwa dialah yang bisa menyelamatkan Nico dari Rangda. Agni pernah diberi batu  merah mirip batu yang ditelan Laksmi. Dan Agni pun akhirnya tahu bahwa dibalik kekuatan Rangda itu ternyata ada kerjasama antara Dayu dan Wijaya untuk menyerang Nico dan Agni.

Di sebuah pura, roh Agni yang telah keluar dari raganya menemui Rangda/Leak yang bisa berubah menjadi Wijaya. Disitulah terjadi aksi saling serang. Dan Wijaya menunjukkan roh Nico yang tergantung di dinding pura. Meski terjadi aksi serang, dengan batu merah yang dibawa Agni, akhirnya Agni bisa melepaskan Nico dari Rangda yang mengambil roh nya. Disinilah cinta mereka masih diuji. Hanya Agni-lah yang mampu melawan Rangda dan menghancurkannya, karena ternyata Agni adalah titisan Rangda.

Dari kisah inilah akhirnya diketahui bahwa Agni sebenarnya adalah anak Laksmi. Sementara Laksmi ini adalah keturunan leak. Dia tidak ingin Agni menjadi korban berikutnya, makanya sejak bayi ia dibuang dan dibesarkan oleh Nengah.


Kisah cinta Nico dan Agni pun akhinya berlanjut ke pelaminan. Mereka melangsungkan pernikahan dengan adat Bali setelah membereskan kekuatan mistis yang sangat membahayakan. 

Dan inilah keseluruhan cerita film "Kajeng Kliwon" ini. Dimana film ini dibilang horor, tapi tidak terlalu horor, namun mengisahkan cerita mistis di malam Kajeng Kliwon. Inilah sebabnya orang Bali sangat takut dengan Rangda atau Leak. Barangkali yang harus kita ikuti aturan ketika tinggal di rantau, seperti di Bali ini, ikutilah aturan yang ada. Ibarat pepatah dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung. Jadi kita harus mengikuti adat istiadat yang ada di Bali.

Bagaimanapun juga kehidupan masyarakat Bali itu sarat dengan adat istiadat yang mereka yakini. Disaat menghadapi Kajeng Kliwon atau malam bulan Purnama mereka selalu berbondong-bondong ke Pura, menyiapkan banten untuk yang mereka sembah. Dan satu hal lagi yang harus diyakin agar hidup terasa nyaman, bahwa dalam bergaul dengan siapapun harus saling menghormati, agar tidak ada dendam yang sampai mengakibatkan kematian.

Semoga film ini menginspirasi di kehidupan kita.


Posting Komentar

41 Komentar

  1. Wohooo pilem agak horor dgn kearifab lokal 😁 mayan menarik ya Mba. Pemainnya juga kece kece bgt

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak film yang mengangkat kearifan lokal di Bali

      Hapus
  2. Filmnya tayang di bioskop mbak? Kalo bakal tayang or lagi tayang sih saranku nggak usah disebutin endingnya. Tapi kalo film lama sih gpp. Nyeremin juga ya ini film. Tapi ada unsur lokalitasnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lagi tayang sih mbak...cuma aku nyeritain film ini setelah nonton karena pada penasaran sama ceritanya aja.

      Hapus
  3. wah yang pasti aku agk bisa nonton kalau ecritanay seperti ini, serem

    BalasHapus
    Balasan
    1. Serem banget bunda...yang penakut jangan nonton hahaha....

      Hapus
  4. Sebetulnya, sampai akhir artikel saya masih belum paham seratus persen apa arti dari kajeng kliwon. Pokoknya maknanya seram gitu, ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kayaknya Kajeng Kliwon itu dikaitkan dengan peristiwa mistis mbak....

      Hapus
  5. Ceritanya menarik aku suka ini mba, hanya horornya yang aku memang bukan penggemar horor, hheheh, atuut akuu. Tapi ceritanya menarik karena mengangkat kepercayaan lokal

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak ada sisi menariknya ada pula sisi horornya hahaha

      Hapus
  6. Aku gak suka film hantu atau mistis2. Kalau baca ini malah teringat kisah Calon arang. Gak jauh-jauh deh dari ilmu hitam dan sebagainya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya ini sebenarnya ajang balas dendam aja karena cintanya bertepuk sebelah tangan

      Hapus
  7. Aku juga suka serem kalau tentang Leak mbak. Btw film nya mengangkat budaya Bali juga. Apalagi shooting di Gianyar pasti banyak penampakan alam yg indah juga nih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mbak kalau sudah ngomongin leak pasti serem....tapi emang ini lokasinya di Bali jadi alami banget

      Hapus
  8. Beruntung besar di Sunda nyerempet Jakarta. Jadi nggak pernah terpapar dengan hal berbau kliwon. Pun dari zaman nenek udah nggak begitu risau dengan segala mitos.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pokoknya Kliwon itu selalu menyeramkan mbak hahaha

      Hapus
  9. Aku jadi penasaran mau nonton filmnya juga nih mbak tapi harus minta temenin anakku atau suamiku :-D
    Ternyata black magic itu ada di mana-mana ya. Dulu aku pikir malah di luar negeri gak ada setan kali ya hahaha eh ternyata film horor juga banyak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Minimal lihat film ini aku jadi punya gambaran tentang leak dan Kajeng Kliwon mbak hahaha

      Hapus
  10. Aku pernah nonton acara telisik rumah angker di Bali, Mbak. Dan memang sana nyebutnya leak ya untuk setan yang jahat-jahat. Pun saat divisualisasikan dalam bentuk gambar, Ya Allah, menyeramkan sekali leak itu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak leak itu menyeramkan menurut orang Bali bahkan mereka seolah tabu menyebut nama leak takut pokoknya

      Hapus
  11. Pas baca judulnya langsung keinget sama malam jumat kliwon heheheh. Tapi baru tahu juga kalo kajeng kliwon itu sangat dikenal di Bali

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak awalnya saya menyamakan Kajeng Kliwon dengan Jumat Kliwon jadi ingat seremnya aja dan ternyata emang serem banget

      Hapus
  12. Waduh, horor ya? Angkat tangan deh aku gak berani nonton. Seram! Hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak serem bisa tutup mata deh kalau nonton film ini tapi seru kok

      Hapus
  13. Ah filmnya tentang leak ternyata, duhhh berani gak ya nonton. Aku lihat barong tuh dulu merasa serem, apalagi leak dibikin film

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau di film ini leak mirip barong mbak tapi kukunya panjang....serem sih

      Hapus
  14. Aku tuh paling ngeri kalau bahas soal leak dan kekuatan mistis yang ada di Bali. Dulu pas piknik SMA pernah mengalami hal aneh di Bali.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waduuuh mbak serius? Kalau di Bali sih seringnya orang kesurupan. Bahasa Balinya kerawuhan....ngeri mbak

      Hapus
  15. Wah aku bukan penikmat film horor nih mbak. Tapi seneng baca reviewnya di sini. Hahahaha. Dasar cemen

    BalasHapus
  16. Asik juga ceritanya kak. Aku numpang baca aja, ga berani nonton hehe.
    Pernah dengar sih soal leak, tapi karena belum pernah kebali jadi ga kebayang bentukannya kayak apa.

    BalasHapus
  17. Bali merupakan daerah paling damai yang pernah saya kunjungi. Banyak cerita unik saat tinggal di Bali. Banyak belajar kebudayaan dan toleransi antar agama.

    BalasHapus
  18. ceritanya seru ya kaka, apalagi berhubungan dengan hal mistis kek leak gini. Aku suka hal-hal seperti ini. Tapi memang ya kalau untuk kehidupan nyata problematika pernikahan itu memang banyak cobaannya sampai bersiteru paham. Aku harap nikahanku juag ntr suapaya bisa sepaham dan menangani permesalahan dengan baik

    BalasHapus
  19. aku mau baca deg-degan banget soalnya bacanya pas malem takut kepikiran heu. tapi seru ceritanya ya meski aku bacanya merem merem haha. setuju banget sama pesan moralnya, bahwa ketika kita berteman harus saling menghargai, jauhi dendam dan saling memaafkan satu sama lain

    BalasHapus
  20. di film ini jadi ngerti salah satu hal yang ada di bali ya, aku nggak tau kalau nonton film ini bakal takut apa engga tapi sepertinya merinding. betul kak, memang tiap daerah harus kita ikuti aturannya dengan sopan ya

    BalasHapus
  21. Aku baru tahu detail kisahnya mbak. Pernah denger tentang Leak ini tapi gak tahu asal usulnya. Seru nih sepertinya film ini, sekalian tahu ttg tradisi Bali

    BalasHapus
  22. Menarik banget ya cerita lokal namun dibungkus dalam film yang kayaknya seru. Sering denger tentang leak tapi baru tahu ada filmnya. Ahhahaa

    BalasHapus
  23. Cerita lokal yang menarik ya. Termyata masyarakat Bali seperti nggak membolehkan menyebut Leak atau Kajeng Kliwon karena segitu horornya. Aku nggak kebayang bagaimana Ibu Laksmi menelan batu merah.

    BalasHapus
  24. Saat pertama kali melihat judulnya saya gak yakin mau nonton, deh! Kebayang horornya.
    Tapi ternyata dibalik jalan cerita horornya ada kearifan lokal yang perlu kita ketahui ya..

    BalasHapus
  25. Ini film baru tayang di bioskop ya? Sejak kembali ke kampung halaman, jarang mengikuti perkembangan film. Tapi ini diceritain satu film ya? Aduh, padahal pengen nonton filmnya, udah dikasih rangkumannya disini, tapi gapapa deh, pengen nonton biar bisa ngerasain kehororannya

    BalasHapus
  26. adat istiadat Bali ini sungguh menarik, aku juga pernah diceritakan oleh salah satu temanku yang keturunan Rangda, ternyata beneran ada.

    BalasHapus
  27. aku suka banget nonton film horor seperti ini...

    BalasHapus

Silahkan berkomentar yang sopan dan tidak saru, berkomentarlah menggunakan nama yang jelas, jangan nyepam atau meninggalkan konten dan link jualan, jadilah blogger yang sportif demi membangun hubungan baik. Terima kasih sudah mengunjungi blog ini...