Nasi Goreng, Menu Sederhana Sarat Kenangan

Cerita tentang nasi goreng seolah menjadi pengingat saat masih tinggal di Papua. Kala itu saya harus dua kali memindahkan sekolah Fawaz karena harus mengikuti dinas suami yang berpindah dari Waena ke Jayapura.

nasi goreng spesial penuh kenangan
Saat Fawaz masih di Papua (dokpri)

Satu hal yang saya suka dengan sekolah TK yang ada disana yaitu peraturan yang melarang anak-anak jajan sembarangan di luar sekolah, sehingga anak cukup dibawakan bekal makan dan minum dari rumah. Inilah yang membuat saya harus berpikir keras menyiapkan bekal yang sehat untuk Fawaz.

Namun selera Fawaz berbeda dengan keinginan saya. Dia sangat susah makan kala itu. Sayur tidak suka, apalagi buah. Bahkan makan nasi pun seolah alergi. Inilah yang membuat badannya kurus. Akhirnya saya mencoba membekalinya dengan nasi goreng. Tentunya bukan nasi goreng biasa yang bumbunya lengkap. Ada bawang merah, bawang putih dan bumbu pelengkap lainnya.

Nasi goreng yang disukai Fawaz adalah nasi putih yang digoreng pakai blueband dicampur kecap dan saus tomat. Diatasnya diberi taburan telur dadar yang diiris tipis memanjang. Hampir tiap hari saya bawakan bekal seperti itu, dan Fawaz tidak bosan.

Sampai suatu hari temannya ingin mencicipi bekal Fawaz. Ternyata dia juga suka, bahkan bekal yang dibawakan ibunya dari rumah tidak disentuhnya. Sampai akhirnya si ibu dari temannya Fawaz bertanya:

"Bu, nasi goreng yang dibuat bekal Fawaz ke sekolah resepnya apa? Kok anak saya ingin dibuatkan nasi goreng yang sama persis dengan bekal Fawaz?"

Saya pun tertawa ngakak. Ternyata nasi goreng tanpa bumbu itu ada yang suka. Dan si ibu pun saya bocorin resepnya, dia pun ikut ngakak setelah tahu resep nasi goreng yang sangat sederhana. Sejak saat itulah teman Fawaz seringkali berbekal nasi goreng yang bumbunya sama persis seperti nasi goreng buatan saya.

Kebiasaan ini akhirnya berlanjut hingga Fawaz jadi suka banget dengan nasi goreng. Kemanapun perginya, ke rumah makan atau warung-warung persinggahan selalu nasi goreng yang dicarinya. Bahkan, saat menginap di hotel, pasti nasi goreng yang dipesannya.

nasi goreng sederhana sarat kenangan
Nasi goreng kesukaan Fawaz

Tapi memang, rata-rata hotel yang pernah kami singgahi, menu makan paginya pas dengan selera Fawaz. Nasi goreng ditambah telur goreng dan kerupuk. Ini sudah cukup membuatnya kekenyangan dan tidak merengek karena kelaparan.

Dan nasi goreng ini sekaligus menjadi cara saya memanfaatkan nasi sisa dan tidak basi. Sayang kan daripada dibuang, lebih baik dibuat nasi goreng. Jadi bisa dimakan saat sarapan pagi. Tahu sendiri kan namanya emak-emak, apalagi kalau sudah tanggal tua, selalu mengutamakan prinsip ekonomi, ngirit agar gaji suami cukup selama sebulan. Ya kan????


NASI GORENG BIKIN NGANTUK?

"Ah....nasi goreng lagi!"
Begitu kelakar suami saat pagi hari saya sodorin sepiring nasi goreng. Bikin ngantuk aja.....

Apa iya sih makan nasi goreng di pagi hari bikin ngantuk? Fakta atau hoax? Hoax kali ya, kalau ngantuk ya tidur aja hahaha...... barangkali kalau saya ambil kesimpulan mengapa menyantap nasi goreng di pagi hari bikin ngantuk? Nasi goreng itu kan digoreng pakai minyak. Minyak itu sendiri mengandung lemak. Kalau cita rasa nasi goreng enak, bisa jadi yang makan keterusan, hingga sepiring pun habis. Kenyang deh. Kalau sudah kenyang pasti bawaannya ngantuk. Betul gak?

Tapi ya tergantung pribadi masing-masing, kalau udah terasa ngantuk lalu dibaawa untuk beraktivitas, pasti rasa kantuknya hilang. Itu kali ya jawabannya. Jadi menurut saya makan nasi goreng bikin ngantuk itu "hoax".

Yang jelas di bulan puasa seperti saat ini, saya menghindari memasak nasi goreng baik untuk buka puasa maupun sahur. Lebih baik menyiapkan menu yang segar, fresh dan sehat, agar kualitas puasa bisa menjadi ibadah. Tidak mudah ngantuk, lemas apalagi sampai tidak kuat berpuasa.

Cukup nasi goreng ini menjadi pengingat saya waktu masih tinggal di Papua, karena sejatinya cerita tentang nasi goreng ini memang menyimpan kenangan yang tak terlupa. Apalagi tinggal di lingkungan yang sepi dan sesekali dihinggapi rasa takut. Namun, sampai kapan pun nasi goreng ini tetap menjadi menu andalan Fawaz dimanapun berada, baik di rumah makan, di hotel maupun dijadikan bekal saat ke sekolah.

Bagaimana dengan Anda? Adakah cerita spesial tentang nasi goreng?

Posting Komentar

0 Komentar