#4GinAja: Dari Khitan, Tradisi Sungkem Hingga Berburu Es Jadul

Lebaran tahun ini begitu menyenangkan. Selain bertepatan dengan libur sekolah, juga menjadi ajang kumpul keluarga. Sejak tinggal di Bali, saya selalu menyempatkan diri untuk mudik ke Blitar menjelang lebaran. Bersyukur saya dan suami sama-sama asli Blitar. Jadi saat mudik ke kampung halaman bisa sekaligus mengunjungi orang tua dan mertua.
Namun ada yang berbeda dengan acara mudik tahun ini. Kalau mudik sebelumnya kami selalu nekat pulang ke Blitar dengan mengendarai motor, saat ini kami memutuskan membawa kendaraan roda empat. Sudah kebayangkan bagaimana jauhnya jarak dari Bali ke Blitar, tetapi masih bisa kami tempuh dengan kendaraan roda dua?

Yah...barangkali perjalanan dari Bali ke Blitar dengan kendaraan roda dua menjadi kenangan kami yang terindah. Banyak suka duka yang pernah kami alami. Kemalaman di jalan, kehujanan bahkan kelaparan menjadi kendala selama di perjalanan. Apalagi kami membawa serta anak, otomatis orang tualah yang sering was-was dan bolak-balik menelpon kami.

Tahun ini kami memang sudah merencanakan untuk mengkhitankan Fawaz di Blitar. Selain sudah kelas 5 SD, libur sekolah menjadi kesempatan untuk melangsungkan acara ini. Maklum di Bali tidak ada perpanjangan libur lebaran. Jadi kami memutuskan untuk mengkhitankan Fawaz di bulan Ramadhan.

Berhubung suami masih sibuk dengan urusan kantor, akhirnya saya memberanikan diri untuk mengkhitankan Fawaz di Blitar. Banyak saudara di Blitar, ada ibu, ibu dan bapak mertua, adik dan keluarga besar. Saya yakin pasti mampu melaksanakan acara tersebut tanpa suami.

Dan tanpa ditemani suami akhirnya saya kembali melakukan perjalanan mudik dari Bali ke Blitar. Bersyukur ada adik yang lihai membawa mobil. Kurang lebih 15 jam perjalanan yang kami tempuh. Jam 7 pagi berangkat dari Bali, jam 21.30 kami sampai di Blitar. Betapa perjalanan ini teramat panjang dan jauh, sudah pasti sangat membosankan. Apalagi ada Fawaz didalamnya, yang lebih sering merengek daripada diam.

Lalu apakah perjalanan kami mulus tanpa kendala? Sudah pasti selalu ada kendala di setiap perjalanan. Apalagi saya tidak tahu arah menuju Jawa. Terlebih adik saya, dia datang ke Bali hanya ingin berlibur. Meski kami membawa serta GPS, ternyata sinyal yang dipancarkan tidak begitu bagus. Sesekali kami salah arah, hingga harus putar balik mencari jalan yang benar.

Demikian juga dengan Fawaz, selain persediaan makanan yang cukup di mobil, ia juga butuh hiburan. Sudah tahu kan anak-anak jaman sekarang maniak gadget? Sekali pegang gadget dan memainkan aplikasinya, pasti dunia serasa jadi miliknya.

Yah...barangkali saya termasuk orang yang beruntung. Jarang membeli gadget dengan bugdet tinggi. Seringnya dikasih teman suami yang berbaik hati membawakan oleh-oleh gadget. So sweet...baik banget ya teman suami saya hehehe....

E..tapi bukan gadget yang jadi masalah, namun datanya. Hp yang bagus dengan harga mahal sekalipun, bila tidak didukung dengan koneksi data yang bagus, percuma kali ya pegang hp. Disinilah akhirnya saya memutuskan mencari modem yang bisa internet cepat, dengan jangkauan luas dan irit data.

Tahu sendirilah ya, saya ini orangnya suka browsing internet. Meski ibu rumah tangga, tak ada salahnya kan mencari tambahan penghasilan. Yah...itung-itung buat tambahan beli bumbu dapur. Namun seringnya saya kecewa dengan data seluler yang saya miliki. Kadang cepat habis, kadang lemot dan kadang juga harus berganti operator saat mudik ke kampung halaman.

Berkat gabung dengan #SmartfrenCommunity saya jadi tahu tentang smartfren. Meski tidak menggunakan hp smartfren, saya memakai modem Mifi Andromax M2Y untuk keperluan internet. Cukup dengan satu alat ini, maka saya dan Fawaz bisa menikmati layanan internet bersamaan, hanya dengan satu paket internet,  selama di perjalanan. Saya bisa membuka layanan Google Map sebagai penunjuk arah, sementara Fawaz bisa melihat film Kungfu Panda yang ia sukai di youtube.

Dan memang modem ini jangkauannya luas dengan 4G LTE Advance Technology, memiliki koneksi mobile-internet lebih cepat, serta lebih stabil di Indonesia. Bahkan fungsi internet hotspotnya mendukung sampai dengan 32 koneksi pengguna dalam waktu bersamaan. Sungguh efektif dan efisien bukan?

Serunya lagi, smartfren kini menawarkan “Paket Kuota Super Besar” yang bisa memberikan kepuasan untuk streaming, browsing, catting dan berbagai aktifitas internet lainnya. Apa saja sih keuntungan “Paket Kuota Super Besar” ini:
  1. Kuota 30 GB, super besar, cocok untuk aktifitas internet apapun.
  2. Extra Kuota 5 GB, untuk pembelian paket pertama.
  3. Tanpa pembatasan waktu – kuota berlaku 24 jam.
  4. High Speed 4G LTE, tanpa pembatasan kecepatan.
  5. 90 hari, masa berlaku lebih panjang, internetan tanpa khawatir.

Oh iya ada PROMO lho!!! Dengan membeli paket 30 GB seharga 300 ribu, bisa bawa pulang Mifi Andromax.....Seru kan? Siapa yang tidak tergiur coba. Apalagi emak-emak seperti saya yang sering melancarkan jurus ngirit, promo heboh seperti inilah yang dicari hehehe. 

Dan jangan sampai kelewat, promo ini berlangsung dari tanggal 29 Juni sampai 30 Desember 2016. Buruan ya.......

Ternyata bukan hanya Fawaz saja yang ingin di khitan. Saat sampai di Blitar, dua orang keponakan sudah dikhitan duluan. Jadilah kami sama-sama mengadakan hajatan, meski acaranya sangat sederhana. Maklum bulan Ramadhan, yang penting niat mengkhitankan Fawaz ikhlas sehingga bernilai ibadah.

Namun sungguh diluar rencana saya. Disaat sibuk mengurus Fawaz yang sudah dikhitan, ternyata bapak mertua jatuh dari atap saat membenahi plafon rumah yang mulai lapuk. Tangan kanannya patah dan harus dioperasi, Bersyukur, Allah Maha Baik, hanya hitungan minggu kondisi bapak mertua dan Fawaz sama-sama membaik.


Tibalah saatnya lebaran, saat dimana kami kumpul bersama untuk bersilaturahmi. Tak banyak acara di rumah ibu saya. Kami melaksanakan sholat Ied bersama di alun-alun kota Blitar, setelahnya kami sungkem dengan ibu seraya memohon maaf atas kesalahan. Dari rumah ibu, acara sungkem kami lanjutkan ke rumah mertua.

Bersyukur ketika malam takbir suami sudah sampai di Blitar. Bahkan kedua kakak ipar beserta keluarganya juga kumpul bersama di Blitar. Jadilah rumah mertua ramai dengan anak, menantu dan cucu. Dan sudah menjadi tradisi di keluarga suami, bahwa acara kumpul keluarga saat lebaran tidak boleh menghilangkan tradisi sungkem kepada orang tua. Dimana kedua orang tua duduk di kursi, sementara anak, menantu dan cucu berjalan jongkok untuk melaksanakan acara sungkem, dimulai dari anak tertua.

Pemandangan haru saat acara sungkem menjadi kenangan yang tak terlupakan. Kami tenggelam dalam isak tangis, teringat semua dosa dan kesalahan kami. Semua menunjukkan muka sembab, termasuk anak-anak. Inilah tradisi leluhur yang harus dilestarikan saat lebaran tiba.

Bukan hanya itu. Saat kumpul dengan keluarga di Blitar, selain sebagai ajang mempererat silaturahmi, juga untuk merefresh memori kecil dulu. Kakak ipar yang sudah lama tinggal di Medan lalu mengajak kami untuk jalan-jalan keliling Blitar sembari mengunjungi kerabat dan saudara.

Ternyata, Blitar sarat dengan kenangan indah dan tempat-tempat wisata yang mengesankan. Bukan main senangnya Fawaz bersama keempat saudaranya saat diajak naik delman, atau naik otoped di alun-alun Blitar atau sekedar keliling di perpustakaan Bung Karno serta mengunjungi Istana Gebang, Kediaman Bung Karno.

Yang membuat mereka tidak mau beranjak, saat kami singgah di Jalan Melati, tempat mangkalnya penjual es “jadul”. Tahu es jadul kan? Barangkali ini hanya simbol saja, karena jaman saya masih kecil sampai sekarang pun, es ini masih tetap eksis. Dulu saya menyebutnya “es drop”. Sekarang ada yang menyebut “es jadul” ada pula “es tempoe doeloe”.

Dua hari sebelum lebaran saya sempat membelikan Fawaz di toko roti “orion” seharga Rp. 3.500,- sebungkus. Ternyata saat lebaran harga naik jadi Rp. 5.000,- Ditawarpun tidak dikasih. Akhirnya, demi menyenangkan anak-anak, kakak ipar membelikan sekotak es jadul khusus untuk anak-anak. Wah...bukan main girang mereka.

Saya bersyukur, lebaran ini kembali mempertemukan saya dengan keluarga besar suami di Blitar. Melihat Fawaz yang akur dengan para saudaranya, membuat saya tersenyum lebar. Bahkan Fawaz mau berbagi kebahagiaan bersama mereka, dengan mengajak serta melihat youtube di hp masing-masing cukup menggunakan satu modem Mifi Andromax M2Y.

Dilain waktu, kebersamaan anak-anak dimanfaatkan untuk memasak bersama di dapur. Yah..namanya anak-anak tentu akan bahagia bila masakan sendiri dimakan ramai-ramai, bagaimanapun rasanya.......

Bahkan, demi mengajak serta mereka untuk mengenang masa lalu orang tuanya yang dulunya serba susah, kamipun mengajaknya napak tilas mengunjungi rumah peninggalan orang tua dari bapak mertua (kakek-nenek) di Panggungrejo. Sebuah desa yang terletak di pegunungan, dengan jalan terjal, penuh bebatuan. Aspal yang kurang merata, sesekali harus melewati hutan belantara. Itupun kami tempuh dengan motor. Panas yang terik, debu yang beterbangan ditambah terpaan angin yang berhembus kencang, tentunya melengkapi perjalanan kami. Namun kami tetap bahagia, karena disitulah dulunya kami berasal.

Alhamdulillah lebaran ini begitu mengesankan. Meski banyak kisah terjadi, namun  dapat kami lalui dengan suka cita. Tentunya berkat Modem Mifi Andromax M2Y dengan promo #4GinAja – nya yang memudahkan kami berkomunikasi dan berkirim khabar.


Giveaway Lebaran Seru

Tulisan ini diikutsertakan dalam Giveaway Lebaran Seru



Posting Komentar

21 Komentar

  1. apalagi buat fawaz ya, pasti mengesankan sekali :) ternyata fawaz dan anak saya, farras sama2 kelas 5 :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mbak fawaz sangat berkesan dengan perjalanan ini karena bisa bertemu dengan saudara-saudaranya.....waah berarti seumuran farras ya.....

      Hapus
  2. Lebran memang membawa sejuta cerita,,,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul banget....sisa-sisa lebaran adalah ceritanya yang selalu ingin dikenang.....

      Hapus
  3. Berangkat jam 7 pagi. Sampai Blitar jam 21.30. Cepet ya mbak... mungkin krn blm lebaran jd gak macet ya.... lah sy dr purworejo jam 6.30 pagi. Sampai jakarta jam 2 pagi. Tp ketika itu pas lebaran kedua sih...

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mbak kami berangkat sebelum lebaran jadi melenggang di jalanan hehehe....

      Hapus
  4. Lebaran untuk para pemudik emang selalu punya cerita seru ya mba��

    BalasHapus
  5. waah cerita lebaran yg luar biasa ya mba....

    BalasHapus
  6. Wah seru sekali pengalaman waktu lebarannya kalau saya juga tidak kalah serunya mbak walaupun tidak seseru pengalaman mbak.

    BalasHapus
  7. Wuaa penuh cerita banget ya mba lebarannya. Dan endingnya selalu penuh kesan. Kumpul keluarga di hari lebaran pastilah momen yang sangat tak terlupa ya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mba acara kumpul keluarga di hari lebaran menjadi moment yang sangat berkesan....

      Hapus
  8. dulu dan sekarang tentunya udah beda ya.. kadang kebiasaan di masa lalu itu bisa jadi kenangan yg seru :)

    kunjungi balik ya
    media2give(.)com

    BalasHapus
  9. Lumayan jauh yaaa bali blitar 15 jam, kayak jakarta sby gitu

    BalasHapus

Silahkan berkomentar yang sopan dan tidak saru, berkomentarlah menggunakan nama yang jelas, jangan nyepam atau meninggalkan konten dan link jualan, jadilah blogger yang sportif demi membangun hubungan baik. Terima kasih sudah mengunjungi blog ini...