Jelajah Rasa bersama Koepoe-Koepoe, Hidup Terasa Lebih Indah

Sejak menikah, hobi saya bertambah satu, yaitu mengunjungi tempat-tempat kuliner bersama suami. Kebetulan suami sering mengantar tamu-tamunya ke berbagai resto, sehingga banyak rekomendasi kuliner nikmat yang dia ketahui. Dari sinilah akhirnya saya diajak Jelajah Rasa ke berbagai tempat kuliner.

Sebenarnya bukan karena saya malas memasak di rumah, atau ingin sekedar mencari praktisnya saja. Ternyata berkunjung ke berbagai tempat kuliner, memberikan inspirasi bagi suami saya. Hampir setiap hari libur, dia mempraktekkan menu masakan yang baru didapatkan dari tempat kuliner. Saya bersyukur mempunyai suami jago memasak. Indera penciumannya sangat tajam. Dia hafal betul campuran bumbu-bumbu yang ada di setiap masakan yang disantapnya. Wajar saja dia pernah menyabet juara 2 lomba memasak bapak-bapak di komplek kami.

dapat inspirasi dari tempat kuliner

Selain hobi mengunjungi tempat kuliner, suami saya gemar melihat acara memasak di TV. Dia selalu mencatat resep masakan yang dianggapnya menarik dan perlu dipraktekkan sendiri. Kadang, saya pun diwajibkan menonton acara itu, agar saya ketularan jago masak.

Untuk berbelanja bahan-bahan dapur pun suami saya sudah lihai. Dia tidak pernah canggung atau malu keluar masuk pasar demi mencari bahan yang dibutuhkannya. Sebuah cerita lucu yang masih saya ingat sampai sekarang, ketika suami saya ingin memasak iga bakar dari resep di TV. Di pagi buta dia sudah menghidupkan mesin motornya. Dengan dandanan yang sedikit necis dan memakai rangsel di punggungnya, dia siap berangkat ke pasar. Selang satu jam, dia pun pulang membawa semua bahan untuk memasak iga bakar, yang terbungkus rapi didalam rangselnya.

Tak ada yang tahu dari mana gerangan suami saya. Tetangga mengira ia baru dari kantor mengambil arsip. Begitu sampai di rumah, dia segera menyiapkan semuanya di dapur. Saya tidak diperbolehkan membantunya. Semua pekerjaan memasak hari itu diselesaikannya seorang diri. Tapi....tahu sendirilah namanya laki-laki, pasti pekerjaannya berantakan, tidak serapi wanita. Hehehe........

Meski begitu, dua jempol saya acungkan untuk suami saya. Masakannya nikmat sekali. Bahkan anak saya, yang tadinya tidak suka dengan iga, akhirnya jadi ketagihan. Wah....bener-bener suami membuat saya malu sebagai seorang istri. Harusnya istri yang lebih jago memasak ketimbang suami. Dan sejak saat itu, tekad saya bulat, saya ingin menjadi istri yang jago masak dan tidak mau kalah dengan masakan suami. Kompetisi di dapur pun siap dimulai.

Saya mulai sering melihat acara memasak di TV. Setiap jalan ke mall, kunjungan ke toko buku tidak pernah saya lupakan. Berbagai resep masakan saya kumpulkan. Saya ingin menjadi koki untuk suami dan anak di rumah. Siapa tahu masakan saya menjadi menu favorit mereka. Terus terang untuk urusan masak-memasak saya bukan jagonya. Kalau hanya ceplok telur, goreng tempe-tahu, itu sudah biasa. Namun, untuk masakan yang sedikit menguras tenaga dan pikiran, lebih banyak saya konsultasikan dengan suami. Dan saya ingin menjadi istri yang mandiri, siap memasak sendiri tanpa bertanya ini itu kepada suami.

Ternyata, masakan demi masakan yang saya olah sepi peminat. Padahal setiap suami saya mencicipinya, dia tidak pernah komplain. Bisa jadi dia ingin membuat hati saya senang sekaligus menghargai jerih payah saya memasak di dapur. Begitu pun dengan anak saya, nafsu makannya jadi berkurang. Bahkan masakan yang saya perkirakan habis dalam sehari, ternyata tersisa banyak.

“Yah...masak sendiri, dimakan sendiri pula.” Disinilah hati saya terasa sedih.

Apalagi ketika mendengar #CurhatanRasa dari anak saya yang membuat hati saya sedih.

“Ma...kenapa sih masakan mama tidak enak? Coba kalau masakan mama seenak masakan papa, pasti aku nambah lagi deh. Sayang papa harus ngantor, jadi tidak bisa masak setiap hari.”

Bahkan kesedihan saya bertambah panjang ketika pulang ke kampung halaman mengunjungi mertua. Maksud hati ingin membuatkan masakan spesial. Ternyata, masakan saya tidak sesuai selera ibu mertua. Beliau membumbuinya ulang sehingga menjadi masakan yang lebih nikmat dari masakan saya.

Akhirnya saya pun kembali berkonsultasi dengan suami. Saya tidak ingin larut dalam kesedihan yang berkepanjangan. Kali aja suami bisa memberikan solusinya. Ternyata banyak kritikan yang dilontarkannya, mulai dari cara mengulek bumbu, cara mencampur bahan dan cara memasak masakan. Kebetulan keluarga suami saya, mulai dari bapak dan ibu mertua, kedua kakak ipar bahkan suami saya sendiri paling hobi memasak di dapur. Jadi mereka tahu trik jitu menciptakan menu spesial untuk keluarga tercinta. Dan step-step yang saya lakukan ternyata tidak sesuai kriterianya.

Ternyata salah satu kunci nikmatnya rasa masakan suami, terletak dari bumbu yang dipakainya. Dia menggunakan bumbu dapur cap Koepoe-Koepoe sebagai warisan keluarganya untuk berkreasi di dapur. Bumbu dapur cap Koepoe-Koepoe sudah terbukti sejak dulu menghasilkan cita rasa yang nikmat di setiap rasa masakan yang dihasilkan. Yang membuat saya sedikit marah, ternyata selama ini suami saya merahasiakannya. Dia simpan bumbu-bumbu ini dalam kotak yang terselip di dapur dan luput dari penglihatan saya.

ini bumbu-bumbu saya
Semenjak suami mengenalkan bumbu-bumbu ini, saya pun rajin bereksperimen di dapur. Terus terang seringkali mengunjungi tempat kuliner membuat dompet kami makin tipis. Membeli makanan diluar rumah, justru menguras isi kantong kami. Gaji sebulan tidak cukup, tabungan pun makin berkurang. Demi membuat tebal tabungan harian, akhirnya saya mencoba memasak sendiri di rumah.
Sebelum memasak, saya amati dulu kesukaan suami dan anak. Ternyata keduanya mempunyai kegemaran yang sama. Doyan makan ayam goreng dan mie goreng. Setiap makan diluar, mereka seringkali memesan kedua makanan itu.

makanan yang selalu dipilih anak saya setiap
ke tempat kuliner
Saya pun mencoba mempraktekkan kedua menu itu di rumah. Setelah googling resep di internet, saya catat bahan-bahannya. Setelah itu barulah saya berbelanja. Ternyata gelagat saya diketahui suami. Saya tidak bisa mengelak, suami pun campur tangan membantu saya memasak di dapur. Ya...itung-itung berbagi keseruan memasak berdua di dapur.

Inilah momen memasak bersama suami yang sangat berkesan. Saya memasak ayam goreng dan mie goreng berdua. Saya yang menyiapkan bahannya, suami yang mengulek dan menumisnya. Tak lupa kami selalu menyertakan bumbu-bumbu cap Koepoe-Koepoe agar rasanya tambah nikmat.

Eng...ing...eng....tak sampai satu jam masakan kami pun matang. Anak saya juga baru pulang dari bermain. Saatnya mandi dan beres-beres rumah. Setelahnya, kami siap melakukan rutinitas makan malam. Kali ini acara makan malam cukup di rumah saja. Selain praktis, juga murah meriah.

hasil masakan berdua, ayamnya cukup diambil dagingnya,
jadi terlihat imut hehehe
Pengen tahu #CurhatanRasa dari keluarga kami? Ternyata ayam goreng dan mie goreng buatan sendiri menjadi menu spesial keluarga kami. Setelah Jelajah Rasa kemana-mana baru kali ini kami menemukan menu yang cocok untuk santap malam bersama keluarga di rumah. Dalam sekejab hidangan makan malam ludes. Bahkan anak saya seolah ketagihan, dia ingin dibuatkan kembali menu yang sama. Semua ini tak lain karena ada Koepoe-Koepoe didalamnya. Eit...bukan kupu-kupu betulan ya, tetapi bumbunya.

Akhirnya saya pun jadi tahu bahwa bahagia itu sederhana. Dengan membuatkan menu spesial di rumah sudah membuat keluarga saya bahagia. Tak harus yang susah atau mahal, yang gampang dan murah pun jadi. Berkat Koepoe-Koepoe, keluarga kami makin harmonis, dan hidup pun terasa makin indah.

Mau tahu resep andalan saya? Baiklah saya akan berbagi resep membuat ayam goreng crispy.


Resep Ayam Goreng Crispy Koepoe-Koepoe

Bahan :

  • -          ½ kg daging ayam, potong kecil-kecil / sesuai selera
  • -          Cuci bersih, lalu rebus hingga hilang darahnya
  • -          2 butir telur
  • -          Tepung terigu secukupnya
  • -          Bawang putih halus cap “Koepoe-Koepoe secukupnya
  • -          Ketumbar halus cap “Koepoe-Koepoe secukupnya
  • -          Lada bubuk cap “Koepoe-Koepoe secukupnya
  • -          Baking soda cap “Koepoe-Koepoe secukupnya
  • -          Garam secukupnya
  • -          Minyak goreng


Cara Membuatnya :

  • -          Daging ayam yang sudah dipotong kecil-kecil dan direbus, lalu tiriskan.
  • -          Siapkan wadah, tuang terigu lalu tambahkan telur. Kocok rata, bila terlalu kental bisa ditambahi sedikit air. Tambahkan bumbu halus, seperti bawang putih, ketumbar, lada bubuk dan garam, aduk kembali hingga tercampur rata.
  • -          Masukkan satu persatu daging ayam hingga semua permukaan tercampur adonan basah.
  • -          Sediakan piring kering, tuang tepung terigu. Tambahkan kembali bumbu halus seperti bawang putih, ketumbar, lada dan garam. Aduk sampai tercampur rata. Lalu daging ayam guling-guling ke adonan kering hingga seluruh bagian tertutup adonan. Lakukan sampai daging ayam habis.
  • -          Langkah selanjutnya, siapkan wajan, masukkan minyak goreng dan nyalakan api. Tunggu minyak agak panas, lalu masukkan daging ayam yang telah dibalut tepung. Goreng hingga kecoklatan.
  • -          Bila daging ayam telah berwarna coklat, siap diangkat. Akan nikmat bila disantap bersama nasi hangat, saos tomat dan saos sambal.

Nah...mudah bukan. Kalau penasaran, silahkan mencobanya. Dan inilah kreasi saya dengan bumbu dapur yang top habis ini.

saya siap jadi koki
Cerita diatas adalah pengalaman saya ketika berkreasi di dapur, yang membuat keluarga kami jadi penuh warna. Tentunya setiap keluarga mempunyai cerita masing-masing yang unik dan menarik. Jangan hanya disimpan dalam hati. Tuangkan cerita Anda dalam kompetisi berhadiah ini. Siapa tahu cerita Anda menginspirasi semua orang. Mereka akan  berbuat seperti Anda demi menjalin hubungan indah bersama keluarga. Yuk buruan, jangan sampai habis deadline-nya. Hadiah istimewa menanti Anda.


Tulisan ini diikutsertakan dalam Blog Competition #CurhatanRasa


Posting Komentar

18 Komentar

  1. Semoga bisa jadi pemenang, kami mendukung meskipun tidak mencicipi rasanya, tapi membacanya kami sudah kenyang juga karena bacanya harus sambil ngemil karena panjang banget

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha terima kasih atas apresiasinya, amin 3x atas doanya

      Hapus
  2. wuih enak
    good luck ya mba buat lombanya
    salam knal dariq
    @guru5seni8
    penulis di wwww.kartunet.or.id dan http://hatidanpikiranjernih.blogspot.com

    BalasHapus
  3. Wah..ternyata resep rahasianya disembunyikan di dapur juga ya.. ? Kok bisa gak ketahuan ya mbak... he..he... :)

    BalasHapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  5. Wah..ternyata resep rahasianya disembunyikan di dapur juga ya.. ? Kok bisa gak ketahuan ya mbak... he..he... :)

    BalasHapus
  6. Semoga menang ya mbak. Salam kenal juga:D

    BalasHapus
  7. turut mendoakan semoga dapat memenangkan lomba bersama koepoe-koepoe nya. reviewnya keren sih

    BalasHapus
  8. masakan mba yuni enak pastinya ya. Semoga menang ya

    BalasHapus
  9. Mbaaak.. dikau kok pinter banget mengolah resep siih....

    BalasHapus
  10. Sudah coba masakin mertua dgn rahasia yg baru ditemukan mbak?

    BalasHapus
  11. aku ama suami cukuplah utk srg kulineran di luar aja mba :D Urusan dapur, itu tugas si mbak yg jd penguasa penuhnya :D.. Yg ada uang belanja bkl kegerus bnyak kalo aku nekad ttp mw masak ;p

    BalasHapus
  12. Hihi... Asiik skrg jd Pinter masaak yaa

    BalasHapus
  13. saya tahunya koepoe2 itu hanya utk bikin kue aja mak... :)

    BalasHapus
  14. Ahh mampir ke sini dan dapat contekan resep-resep cihuy, hehehe. Aku juga pakai beberapa produk si koepoe2 ini dan memang oke ya..

    BalasHapus
  15. wah praktis ya udh ada bumbunya..bisa masak apa aja. semoga sukses mba:)

    BalasHapus
  16. wah, banyak sekali kreasi masakannya mak, sukses ya lombanya

    BalasHapus

Silahkan berkomentar yang sopan dan tidak saru, berkomentarlah menggunakan nama yang jelas, jangan nyepam atau meninggalkan konten dan link jualan, jadilah blogger yang sportif demi membangun hubungan baik. Terima kasih sudah mengunjungi blog ini...