Menjadi Admin, Why Not?

T : Ngapain sih jadi admin grup, dibayar gak?

J  : Kagak.....

T : Nah lo....kok sebegitunya, buat orang yang tidak dikenal, yang mungkin tidak tahu terima kasih, atau bahkan suatu saat dia lebih jaya dari kita. Kalau aku sih ogaah....ngapain harus                             mengorbankan diri, tenaga dan waktu demi sesuatu yang bersifat gratis!!!

J  : Aku gak pernah meminta imbalan, justru aku ingin membantu dan berbagi ilmu, karena hanya inilah yang bisa kulakukan. Untuk memberi dalam bentuk materi terus terang aku belum mampu.

T  : Ah...sok pahlawan!!!

Itu salah satu kalimat cibiran yang sempat kuterima beberapa waktu lalu. Yah, kalau dipikir-pikir ada benarnya juga. Jaman sekarang semua diukur dengan uang, sehingga ketika kita mau berbuat sesuatu tanpa mengharap imbalan, selalu dibilang sok pahlawan. Wajar!!!

Aku memang tengah belajar menjadi admin sebuah grup menulis, yang notabene anggotanya dari satu macam golongan. Jujur, tak mudah mengajak mereka menulis. Meski banyak yang tertarik dan bergabung, tapi mayoritas dari mereka masih awam dengan dunia menulis.
credit


Meski ada satu, dua atau bahkan tiga dan lebih yang mulai tertarik, namun untuk mengajaknya seperti grup menulis lainnya, aku butuh kesabaran ekstra untuk membimbing dan mengajarinya. Kadang ketika tutotial kuberikan, tak serta merta mereka langsung mengerti. Masih ada pertanyaan lain yang membuatku harus menuntunnya dari awal hingga berhasil.

Bukan karena tak bisa! Itu kesimpulanku. Melainkan karena mereka belum terbiasa. Mereka masih seperti murid yang selalu diberi ilmu tanpa bisa mengembangkan sendiri diluar materi yang didapatnya. Kupikir ini adalah wajar. Dan bukan sebuah kesalahan bila aku mengajaknya untuk mulai menekuni dunia menulis.

Mengapa aku sampai berpikir menjadi admin sebuah grup? Tentunya semua ini berawal dari pengalaman yang pernah kualami beberapa tahun silam, dimana mereka susah diajak menulis. Ketika ada seseorang yang memberikan contoh membuat mading, contoh itu hanya dilihat dan tidak dipraktekkan. Dan saat tiba gilirannya, maka ia akan berhenti dan akhirnya tidak sama sekali.

Namun bukan berarti tidak ada event yang pernah diselenggarakan pada golongan itu. Event menulis seringkali diadakan. Justru inilah yang membuat mereka menjadikan momok yang sangat menakutkan. Padahal bila mereka mau membuka wawasan keluar atau minimal mau belajar internet, aku yakin menulis akan menjadi hobi yang menjanjikan.

Jadi inilah alasanku menjadi admin grup menulis. Bukan materi yang kucari, namun aku ingin menularkan virus menulis pada sebuah golongan, agar mereka jadi terbiasa melakukan kegiatan yang positif, Bukan hanya ngerumpi, mengeluh atau silang pendapat yang menyebabkan perpecahan. Sejatinya semua orang bisa menulis bila ia mau berusaha. Aku yakin mereka pasti bisa, minimal sama sepertiku, karena aku juga bagian dari golongan itu.

Posting Komentar

4 Komentar

  1. Hebat Mak!
    Kalau saya sih jadi anggota saja. Kalau jadi admin, kelihatannya ruwet :p hehe

    BalasHapus
  2. Tetap semangat ya Bundaaa :D Dulu aku juga pengen bikin grup yang begituan, tapi ternyata Bunda udah bikin, hehehe :D Mari kita colek Ibu-Ibu dari 'golongan itu' untuk rajin ngeblog aja, daripada saling mencaci dan menggosip di grup lain yang mayoritas bahasannya cuma mas rey aja :D

    BalasHapus

Silahkan berkomentar yang sopan dan tidak saru, berkomentarlah menggunakan nama yang jelas, jangan nyepam atau meninggalkan konten dan link jualan, jadilah blogger yang sportif demi membangun hubungan baik. Terima kasih sudah mengunjungi blog ini...