Perlunya Sosialisasi Penggunaan ATM

Pernahkah Anda dibuat tidak sabar sewaktu mengantri di ATM center? Lalu ketika Anda lihat ternyata ada seseorang yang sedari tadi tidak beranjak dari mesin ATM, entah apa yang dilakukannya, apakah dia bisa menggunakan ATM atau memang mesin ATM-nya yang rusak, hingga Andapun terjebak dalam antrian yang panjang.
gambar diambil dari google
Memang...saat mengantri di mesin ATM adalah salah satu bentuk ujian kesabaran. Kita harus sabar menunggu sampai tiba giliran kita. Namun bila ternyata yang kita tunggu adalah seseorang yang belum bisa mengoperasikan ATM, hingga dia gagal berulangkali, bahkan tak mau beranjak dari tempatnya berdiri gara-gara penasaran dengan kegagalannya. Anehnya sudah tidak bisa, tak mau bertanya pula. Lama-lama yang sudah lama mengantri akhirnya putus asa hingga meninggalkan tempat antriannya.

Saya pernah mempunyai pengalaman sewaktu mengantri di mesin ATM. Saya antrian ketiga, sementara yang sedang menggunakan mesin ATM adalah seorang nenek. Rupanya sang nenek hendak mentransfer uang ke rekening kerabatnya. Berulangkali ia coba mengulang-ngulang nomor rekening tujuan, namun pada layar selalu tertera tulisan "nomor rekening yang Anda tuju salah". Meski begitu sang nenek tak putus asa. Dilihatnya kembali deretan angka yang dicatat di telapak tangannya. Kembali dipencetnya tombol angka sesuai angka yang tertera di telapak tangannya. Tetapi...kembali lagi nenek itu gagal.

Saya menengok ke belakang. Antrian di belakang saya makin panjang. Sang nenek tak menyadarinya. Hingga akhirnya, seseorang dibelakangnya menegurnya. Sang nenek seolah putus asa. Dengan kecewa ia tinggalkan mesin ATM itu, karena percuma ia berlama-lama disitu, nomor rekening yang ditujupun dari tadi selalu salah.

Di lain waktu saya melihat seorang laki-laki yang tak sabar menghadapi antrian panjang di ATM center. Begitu sampai gilirannya, ia buru-buru masuk. Namun sungguh tak seperti yang saya bayangkan. Ternyata nyalinya ciut begitu masuk bilik ATM. Rupanya ia sama sekali belum pernah menggunakan ATM-nya. Lantas saya dipanggil olehnya. Dia meminta saya mengajari cara memasukkan kartu ATM hingga mengambil uang. Setelah saya minta menekan tombol angka untuk menuliskan pinnya, ia masih bingung, bagaimana kelanjutannya?

Saya kembali menanyakan, untuk apa menggunakan ATM. Dia semakin bingung. Lalu saya tunjukkan tombol dan tulisan yang tertera dalam mesin ATM, serta saya jelaskan masing-masing fungsinya. Dari situ akhirnya sedikit demi sedikit ia mengerti. Tak mau berlama-lama menemaninya, akhirnya sayapun keluar dari bilik ATM meninggalkannya.

Dan ini kejadian yang terlihat lucu. Ketika saya akan mengambil uang melalui ATM, saya lihat ada seorang ibu yang sedang mengantri. Namun samar saya dengar ibu itu menggerutu, pengguna ATM yang masih didalam bilik lama sekali, apakah mesin ATM rusak hingga ia tidak keluar dari tempat itu sejak tadi. Hingga akhirnya sang ibu yang tidak sabar mengantri, memilih melakukan transaksi di ATM Bersama.

Saya mengamati seorang ibu yang sudah lama mengutak-atik mesin ATM. Dari pintu kaca, saya dapat melihat transaksi apa yang sedang ia lakukan. Rupanya ia hendak mengambil uang di ATM. Berulangkali ia pencet tombol untuk mengambil sejumlah dana, namun pada layar monitor selalu tertera tulisan "maaf saldo Anda tidak mencukupi, dana yang Anda ambil terlalu besar."

Waduh...ibu ini, harusnya ketika akan mengambil uang dari ATM-nya, cek dulu dana di ATM-nya, jangan langsung pencet dana tertentu. Padahal dana yang dipencet lebih besar jumlahnya di banding uang yang masih tersisa di ATM-nya.

Ketika saya tanya, apakah mesin ATM-nya rusak? Ia hanya mengangguk. Namun dengan rasa penasaran saya, akhirnya saya coba melakukan transaksi pada mesin ATM itu. Dan transaksipun berjalan dengan lancar. Uang dapat saya ambil dari ATM sesuai dengan jumlah yang saya harapkan. Melihat hal itu, ibu itu hanya bisa melongo.

Agaknya para pemilik ATM itu belum tahu betul bagaimana cara mengoperasikan ATM pada mesin ATM yang tersedia. Alangkah baiknya bila pihak bank yang menerbitkan ATM memberikan sosialisasi cara-cara penggunaan ATM sebelum ATM itu diserahkan kepada nasabah. Tujuannya tentu saja menghindari kesalahan penggunaan ATM, sehingga tidak menimbulkan kerugian bagi dirinya dan orang lain. Semoga hal ini menjadi perhatian pihak bank yang menerbitkan ATM.

Posting Komentar

4 Komentar

  1. Hihihi lucu2 kejadianya ya mbk....

    BalasHapus
  2. Saya juga pernah (mungkin cenderung sering) ngalami itu mbaaak,.. Dan ya, sepertinya sosialisasi kartu ATM memang kurang dari pihak Bank. Terutama untuk memaksimalkan fungsinya, bukan cuma sekadar untuk ambil atau transfer uang tanpa perlu repot antre di bank nya.

    BalasHapus
  3. biasanya buat orang2 yang baru menggunakan ATM agak kebingungan ya

    BalasHapus
  4. Wong kadang saya aja tulalit deh mba...masukin ATM bolak balik hihi

    BalasHapus

Silahkan berkomentar yang sopan dan tidak saru, berkomentarlah menggunakan nama yang jelas, jangan nyepam atau meninggalkan konten dan link jualan, jadilah blogger yang sportif demi membangun hubungan baik. Terima kasih sudah mengunjungi blog ini...