Mengejar Bintang Jatuh

Prompt #51: The Fallen Star


“Hei, lihat itu!” teriak Rendi sambil menunjuk sesuatu.

Rangga langsung menatap benda yang ditunjuk Rendi. Namun ia masih bingung. Benda itu terlihat samar dari kejauhan. Spontan Rangga melongo menatap wajah Rendi yang begitu antusias melihat benda yang dimaksud.

Sumber ada disini

“Itu kan bintang jatuh”, lanjut Rendi seakan tahu kebingungan sahabatnya. Rangga mengernyitkan dahinya. Ia tidak percaya dengan kalimat yang barusan di dengar.

“Bintang jatuh?”. Ia membatin. Tidak mungkin ada bintang jatuh. Kalaupun bintang itu jatuh ke bumi, pasti rumah yang kejatuhan bintang akan hancur lebur, penghuninya mati.

Rangga menggelengkan kepala sambil menatap Rendi. Ganti Rendi yang melongo. Namun Rendi masa bodoh dengan kebingungan sahabatnya.

“Konon orang atau rumah yang kejatuhan bintang itu pasti dapat rejeki besar. Kamu tahu kan Pak Somad yang tinggal di ujung sana?” Kembali telunjuk Rendi menunjuk sebuah rumah mewah yang terletak diujung gangnya.
Bersamaan dengan anggukan Rangga, Rendipun melanjutkan ceritanya.

“Kata nenek, Pak Somad itu kaya karena pernah kejatuhan bintang. Dulu rumahnya tidak semewah itu. Ia tinggal di rumah bambu  dekat rumah pamanku. Setelah menjadi orang kaya, rumah bambu itu diberikan kepada Pak Amin yang biasa menggarap sawahnya.”

“Bintang jatuh itu kayaknya jatuh lagi di belakang rumah Pak Somad. Pasti beliau akan semakin kaya”, Rendi berusaha meyakinkan Rangga.

Mendengar cerita Rendi, Rangga hanya manggut-manggut. Ia masih belum percaya dengan cerita itu.

Masak iya sih ada bintang jatuh membuat orang  kaya mendadak. Bintang itu kan besar, berat pula. Orang yang kejatuhan pasti luka atau bahkan mati. Ahh….


***

Cerita Rendi tetap terngiang di pikiran Rangga. Hingga suatu pagi ketika ibunya tengah menyiapkan gorengan untuk dijual, Ranggapun berusaha mencari tahu kebenaran cerita Rendi pada ibunya.

“Bu kalau orang kejatuhan bintang itu apa bakal kaya mendadak?”

“Hus…kamu ini ada-ada saja. Sana basuh mukamu dulu, biar tidak mimpi yang aneh-aneh.”

Mendengar jawaban ibu, Rangga setengah berlari menuju kamar mandi dan membasuh mukanya, berharap setelahnya masih bisa bertanya kepada ibunya.

“Kata Rendi, Pak Somad itu kaya karena kejatuhan bintang. Itu cerita neneknya. Benarkah bu?”, lanjut Rangga dengan penasaran.

Ibu yang sedari tadi sibuk menata gorengannya, tiba-tiba langsung mendongak.

“Nak…kamu masih kecil, belum paham arti kiasan. Kejatuhan bintang itu sama halnya dapat rejeki tak terduga. Pak Somad kan orang baik. Berkat kerja kerasnya beliau dijadikan anak angkat juragan Patmo yang hidup sebatang kara. Dan setelah juragan Patmo meninggal, seluruh hartanya diserahkan kepada Pak Somad agar tidak jatuh ke tangan orang jahat. Begitu ceritanya”, jelas ibu panjang lebar.

Mendengar penjelasan ibu, Rangga semakin bingung. Ia masih ingin membuktikan cerita Rendi kalau bintang jatuh itu membuat seseorang kaya mendadak.


***

“Kamu lagi ngapain nak?”, tanya ibu suatu malam ketika melihat Rangga duduk di teras sambil memandang kearah langit.

“Menunggu bintang jatuh bu. Siapa tahu ia dapat merubah hidup kita . Aku ingin mengejar bintang itu sampai dapat”, yakin Rangga.

Ibu hanya bisa geleng kepala. Anak seusia Rangga memang belum paham arti kiasan. Tiba-tiba Rangga berlari, ibu semakin gusar.

"Mau kemana? Sudah malam. Jangan pergi jauh-jauh nak!"

Rangga tak mempedulikan teriakan ibunya. Setelahnya....
"Braaaaakk......"

Suara keras di gang sana membuat ibu Rangga semakin panik.

Posting Komentar

16 Komentar

  1. Nice story. Tapi maaf, ini belum termasuk FF. ^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. mbak Isti, ini sudah saya revisi, sudah termasuk FF belum?

      Hapus
  2. hehehe... salah kaprah tentang bintang jatuh ya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. namanya anak kecil mbak, belum paham arti kiasan hehehe

      Hapus
  3. yuuk... belajar membuat FF sama2.... aku juga masih sering keteteran perihal twist / kejutan di akhir cerita yg menjadi ciri khasnya FF... :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mbak ternyata susah membuat twist ending di FF ya....tapi gakpapa harus bisa ya

      Hapus
  4. bintang jatuhnya mirip dengan ketiban bulan.... dapat rezeki nomplok

    BalasHapus
  5. Pesen yg bagus, asal gak salah sangka aja ea ... :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya ini ceritanya seorang anak yang melihat bintang jatuh, tapi salah mengartikan, makanya ibunya berusaha memberikan arti yang sebenarnya...

      Hapus
  6. bukannya si ibu udah jelasin arti "kejatuhan bintang" ya? kok si anak masih 'ngotot' ngelihat bintang beneran jatuh?

    BalasHapus
    Balasan
    1. yah namanya anak sekarang pasti rasa penasarannya semakin tinggi ketika melihat sesuatu belum ada buktinya

      Hapus
  7. saya agak bingung karena merasa nama rendi sama rangga masih kebalik balik.


    “Kata Rendi, Pak Somad itu kaya karena kejatuhan bintang. Itu cerita neneknya. Benarkah bu?”, lanjut Rendi dengan penasaran.

    Jadi ini rendi dikasi tahu rendi atau rangga dikasi tahu rendi? hehe itu aja ya mbak dari saya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mbak maaf, ada kesalahan penyebutan nama, tapi sudah saya betulkan. Ceritanya nih Rendi ngasihtahu Rangga gitu mbak...makasih koreksinya ya

      Hapus
  8. Hahaah, belum tau kiasan ya, Mba.
    Itu braknya kejatuhan bintang bneran ya, Mba? :D

    BalasHapus

Silahkan berkomentar yang sopan dan tidak saru, berkomentarlah menggunakan nama yang jelas, jangan nyepam atau meninggalkan konten dan link jualan, jadilah blogger yang sportif demi membangun hubungan baik. Terima kasih sudah mengunjungi blog ini...