Ingin Berkarya Demi Mewujudkan Impian

 

Membaca kontes unggulan PakDe Cholik yang berjudul "Proyek Monumental Tahun 2014", saya seolah membayangkan sebuah monumen bersejarah, yang selalu dikenang banyak orang. Hehehe...berat kali ya mikirnya. Tapi kalau dipikir-pikir benar juga. Sebuah proyek monumental bagi seseorang menggambarkan bahwa dirinya ingin bangkit, berusaha membuat suatu perubahan dan gebrakan baru dalam dirinya, yang kelak sesuatu itu akan bermanfaat bagi orang banyak, bahkan dikenang sepanjang masa. Benar apa tidak? Tapi itulah pendapat saya.


Lantas apa saja yang disebut proyek monumental? Banyak!!! Setiap orang pasti punya rencana yang berbeda-beda, sedang keberhasilan rencana itu ya tergantung seberapa besar ia mengupayakannya agar menjadi kenyataan. Sayapun demikian. Banyak angan dan harapan yang selama ini hanya terpendam, belum sempat terwujud, apa lagi mengupayakannya. 

Sebelum saya menceritakan apa yang menjadi rencana saya di tahun 2014 nanti, saya ingin flashback, mengingat pencapaian yang selama ini telah saya peroleh. Terus terang saya orang yang ambisius, apa yang saya inginkan harus secepatnya menjadi milik saya. Padahal kalau dipikir-pikir ambisi yang berlebihan akan berdampak buruk. Tapi entahlah sulit rasanya menghilangkan yang satu ini. Sudah bawaan dari lahir kali ya....

Berbicara masalah pendidikan, orang tua saya selalu mengajarkan disiplin dan ketekunan. Itulah sebabnya mulai dari SD hingga perguruan tinggi saya selalu mendapatkan nilai bagus. Bahkan ketika meraih gelar sarjana saya lulus dengan predikat cumlaude. Maaf bukan pamer, tetapi kala itu ada rasa bangga yang muncul dari benak saya. Apalagi untuk mendapatkan lapangan pekerjaan, begitu mudahnya saya menerima sebuah rekomendasi di beberapa instansi swasta.

Dan berbicara mengenai lapangan pekerjaan, sebenarnya sejak kuliah saya sudah bekerja. Kebetulan waktu itu banyak teman tugas belajar dari Pemda Kalimantan yang berkonsultasi kepada saya, baik tentang tugas kuliah sampai pembuatan skripsi. Meski tak pernah mematok harga, namun mereka selalu memberikan uang balas jasa, yang ketika saya tolak, mereka pasti marah besar. Bukan hanya itu, tawaran lain juga datang dari teman kuliah untuk menggantikan pekerjaannya sebagai pengajar komputer di sebuah lembaga. 

Sejak itu saya resmi mendapatkan penghasilan sendiri. Namun, karena suasana lembaga itu kurang menyenangkan, akhirnya saya mengundurkan diri. Dan tak begitu lama, sebuah tawaran lagi dari sahabat kembali datang. Saya akhirnya bekerja di sebuah perusahaan swasta yang terletak di Surabaya. Selama tiga tahun saya bekerja di tempat itu sampai akhirnya saya mengundurkan diri karena menikah dan harus mengikuti suami ke Papua.

Semenjak menjadi istri prajurit, saya hanya menjadi seorang ibu rumah tangga. Sempat beberapa kali diterima kerja, namun karena tugas saya yang padat waktu itu, akhirnya pekerjaan itu saya lepas. Memang waktu itu sempat terbersit rasa bangga, karena saya mempunyai suami yang secara finansial bisa mencukupi saya. Karena jabatan suamilah akhirnya saya juga banyak mempunyai anggota, bisa mendampingi ibu-ibu disaat mengikuti perlombaan.

 

Dan ketika mengikuti suami dinas ke Bali, saya memang tidak aktif di organisasi, melainkan saya murni menjadi ibu rumah tangga yang setiap hari hanya mengurus rumah, suami dan anak. Selama satu tahun itu pula saya mengadakan les privat untuk anak saya dan teman-temannya di rumah. Lumayan ada sedikit pemasukan dari saya pribadi. Namun, seolah saya kurang merasa puas pada diri sendiri. Di pertengahan tahun 2012, saya mulai membuat blog yang bernama Story Of My Life

Sengaja blog itu saya buat dalam rangka pencarian jati diri saya yang sebenarnya. Isinya pun masih amburadul. Namun seiring berjalannya waktu, saya mulai menemukan titik terang. Beberapa dari event dan lomba di blog ada yang saya menangkan. Sebenarnya saya bukan blogger yang matre, yang hanya butuh hadiah dari ngeblog, hehehe.....Tetapi saya pun berpikir, menjadi istri prajurit memang gampang-gampang susah. Mau tahu kenapa? Banyak pokoknya kalau diceritakan. Intinya menyangkut pekerjaan lah. Jadi menjadi seorang blogger adalah pekerjaan yang tepat bagi istri prajurit, ini asumsi saya lho.

Mengapa demikian? Saya berbicara seperti ini berdasarkan fakta. Banyak diantara kita yang ribut masalah keuangan. Sebenarnya berapapun penghasilan kita, kalau kita sendiri tidak pandai mengaturnya dengan baik, niscaya penghasilan kita tetap saja kurang. Nah, menjadi blogger inilah jawabannya. Disamping kita yang notabene adalah "emak-emak" akan terampil menulis, juga bisa menghasilkan. Bahkan, tak ada lagi adu mulut, atau ibu-ibu yang ngerumpi membicarakan orang lain. Akhirnya, keluarga menjadi bahagia, pengetahuanpun bertambah. Betul tidak?

Semenjak menjadi blogger saya pun merasa terinspirasi dengan sahabat blogger dan ingin menjadikan ngeblog sebagai pekerjaan. Saya bahkan merasa menemukan sebuah kebanggaan yang hakiki yang datang dari dalam diri saya sendiri. Selama ini saya merasa bersyukur atas kehidupan yang melingkupi keluarga saya. Namun saya seolah menjadi pribadi yang tidak berarti karena tidak ada sesuatu yang bisa saya hasilkan sendiri.

Nah, di penghujung tahun 2013 ini, saya bertekad ingin menciptakan perubahan di tahun 2014. Banyak sebenarnya rencana yang selama ini ada di angan-angan, seperti:
  • Ingin mendirikan warung lengkap dengan ruangan untuk pertemuan teman-teman alumni masa sekolah.
  • Ingin mempunyai taman bacaan atau mendirikan les gratis bagi anak-anak yang kurang mampu.
  • Ingin memberikan bantuan rutin kepada saudara yang kurang mampu.
  • Ingin mempunyai tanah luas yang bisa dijadikan kebun, peternakan, kos-kosan yang intinya saya ingin merekrut saudara/teman atau siapalah yang butuh pekerjaan.
  • Ingin memberikan bantuan secara rutin kepada anak-anak di panti asuhan.
Pastinya rencana seperti itu membutuhkan biaya yang sangat banyak. Alangkah senangnya bila saya bisa mewujudkannya dengan uang saya sendiri? Lantas bagaimana caranya seorang ibu rumah tangga bisa mendapatkan uang? Saya akan berusaha tidak membuat suami saya pusing dengan menuntut terlalu banyak. Dan menurut saya salah satu caranya adalah dengan menerbitkan buku.

Meski blog saya masih tergolong baru, ternyata ada beberapa teman  yang terinspirasi dengan tulisan saya di blog. Ia menjadikan setiap tulisan saya sebagai bahan bacaan di kala senggang. Bahkan, beberapa diantara mereka ada yang konsultasi masalah keluarga, anak atau keuangan. Senang rasanya bisa berbagi dengan mereka.

Ternyata pengalaman hidup bisa menjadi sebuah pelajaran berharga. Alangkah baiknya bila pengalaman yang telah saya dapatkan, saya abadikan dalam sebuah buku. Disamping bisa berbagi ilmu dengan orang lain, saya juga mendapatkan penghasilan dari penjualan buku itu. Syukur-syukur dari hasil penjualan buku itu bisa mewujudkan salah satu mimpi saya.

Bukannya sok latah, atau ikut-ikutan, tapi memang inilah kenyataannya. Seorang blogger akan merasa dirinya menjadi blogger yang sesungguhnya bila ia telah menerbitkan bukunya sendiri. Betul kan? Nah sayapun juga menginginkan yang demikian. Bukan hanya update postingan blog, ikut lomba blog atau event giveaway-nya sahabat saja, tetapi saya juga ingin menerbitkan buku tentang pengalaman hidup saya, baik tips menjaga keharmonisan rumah tangga, tips mendidik anak, tips mengatur keuangan keluarga, dan masih banyak lagi.


Intinya, di tahun 2014 nanti, saya akan mewujudkan sebuah rencana yang realistis. Saya ingin berkarya demi mewujudkan impian saya yang demikian banyaknya. Nah terlalu ambisi kan? Bukankah sesuatu yang besar itu dimulai dari hal yang kecil? Tak mungkin rasanya saya mewujudkan semua impian saya dalam waktu sekejap, harus bertahap. Namun bisa impian itu tak mulai diupayakan, selamanya akan tetap menjadi bunga tidur yang selalu membayangi kehidupan kita.

Semoga di tahun 2014 nanti semangat saya kian menyala untuk menerbitkan buku. Jauh-jauh hari saya akan mencari bahan bakarnya, menyiapkan api unggun, agar gema tahun baru memacu semangat saya untuk berkarya dan menghasilkan. Semangat!!!

Posting Komentar

5 Komentar

  1. Terima kasih atas partisipasi sahabat dalam Kontes Unggulan : Proyek Monumental Tahun 2014
    Akan saya catat sebagai peserta
    Keep blogging
    Salam hangat dari Surabaya

    BalasHapus
  2. Setuju bunda, pengalaman hidup harus diabadikan yah minimal bisa dibaca oleh anak anak kita.

    BalasHapus
  3. mak, boleh usul ga, supaya pembaca seperti saya tidak lelah membacanya, mungkin sebaiknya backgroundnya jgn terlalu colorful karena font-nya warna tipis mak, jadi seperti berbayang saat dibaca padahal tulisan emak menarik2 lho...sekedar saran lho mak, semoga menang kontesnya ya mak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. siip mak nanti kuubah backgroundnya ya, terima kasih saran dan kunjungannya

      Hapus
  4. tulisannya keren mbak.. ini adalah modal dasar menerbitkan buku. pinter nulis. semoga proyeknya berjalan lancar ya

    BalasHapus

Silahkan berkomentar yang sopan dan tidak saru, berkomentarlah menggunakan nama yang jelas, jangan nyepam atau meninggalkan konten dan link jualan, jadilah blogger yang sportif demi membangun hubungan baik. Terima kasih sudah mengunjungi blog ini...